Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Eva Sundari mengatakan tudingan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon soal politik kebohongan sama sekali tidak mendasar. Dari sisi ekonomi, Ia mencontohkan, terbukti Presiden Jokowi telah berhasil menekan angka inflasi. Itu tak lepas dari usaha dan komitmen Jokowi yang sungguh-sungguh membangun banyak infrastruktur mulai dari wilayah pinggiran.
Baca: Hasto: Dana Kelurahan, Kebijakan Aspiratif dan Solutif
"Jokowi adalah orang jujur, berupaya keras memenuhi janjinya yang semua orang tahu upaya tersebut tetapi tidak bisa terpenuhi karena faktor-faktor ekternal yang di luar kontrol pemerintah," ujar Eva saat dihubungi Gesuri, Selasa (23/10).
Eva melanjutkan soal target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN hingga 7 persen dengan berbagai angka target asumsi harga komoditi, minyak, lifting dan nilai tukar. Jika tidak terpenuhi dan target pun tidak tercapai, menurut Eva, hal tersebut sangat lazim dalam ilmu ekonomi, dan itu bukan pembohongan.
"Jadi semua presiden di dunia saat ini bisa disebut pembohong dong karena target tidak tercapai akibat asumsi makro di RAPBN masing-masing tidak tercapai walau karena dollar menguat setelah suku bunga Bank Sentral Amerika dinaikkan?," ucap Eva.
"Bisa-bisa semua presiden sebelumnya adalah pembohong karena target di RAPBN tidak terpenuhi, padahal Fraksi Gerindra ikut pembahasan dan setuju di tiap RAPBN selama 4 tahun ini dan tahu kendala-kendala yang dihadapi pemerintah," tambahnya.
Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI itu mengatakan permasalahan janji-janji pemerintahan yang belum terpenuhi seperti target RAPBN tidak bisa disamakan dengan politik kebohongan. Itu tentunya, Eva menambahkan berbeda dengan kasus berita haox soal operasi plastik Ratna Sarumpaet.
"RAPBN adalah kebijakan publik dibahas bersama DPR secara terbuka ke publik, kebalikan dengan oplas yang personal, kelompok dan diolah jadi kepentingan kelompok yang sifatnya elektoral. RAPBN bukan kejahatan, oplas kejahatan karena ada niat buruk, kejahatan," ungkapnya.
"Tidak ada Jokowi punya motif dan niat untuk menipu seperti peristiwa operasi plastik atau niat untuk bikin heboh dengan pernyataan hoax lalu minta maaf berkali-kali," tegas Eva.
Baca: Eva: Presiden Ajak Hentikan Politik Kebohongan, Sudah Tepat
Lebih lanjut Eva menyindir, kenapa Fadli Zon tak sekalian menuduh Jokowi pembohong saat berhasil mencapai target inflasi yang lebih rendah dari RAPBN.
"Kenapa saat Jokowi bisa mencapai target inflasi lebih rendah dari RAPBN kok tidak dikatakan pembohong ya?" pungkasnya.