Jakarta, Gesuri.id – Presiden Joko Widodo menyebut bahwa dirinya tidak ada tampang menjadi seorang pemimpin yang otoriter. Ungkapan curahan hati Jokowi tersebut terlontar saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat yang hari ini digelar di Sentul Bogor Jawa Barat.
Di depan Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi heran, kenapa pada Agustus tahun lalu, ramai di media sosial mengatakan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang otoriter.
"Saya baca, disampaikan bahwa saya adalah pemimpin yang otoriter. Saya heran saja, kenapa dibilang otoriter," kata Jokowi, Sabtu (10/3)
Dari sisi penampilan, Jokowi pun mengklaim tidak ada potongan sebagai pemimpin yang otoriter, seperti yang di tuduhkan dan viral di media sosial.
"Pemimpin yang otoriter enggak ada potongan. Penampilan saya juga tidak sangar, ke mana-mana juga saya selalu tersenyum. Makanya saya berani bilang saya itu bukan seorang pemimpin otoriter," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyatakan bahwa memiliki jiwa demokrasi yang tinggi. Dan dia pun menjalankan keseharian sebagai seorang demokrat.
"Saya ini seorang Demokrat. ciri-ciri seorang Demokrat itu kan bisa menjadi pendengar yang baik, yang menghargai pendapat pendapat orang lain ya ndak? yang menghargai perbedaan perbedaan tanpa menjadikannya sebagai sumber permusuhan. Kurang lebih saya mungkin memenuhi lah kriteria kriteria itu," paparnya.
Atas dasar itu menurut Jokowi, dirinya beda tipis dengan SBY. "Artinya saya dan pak SBY ini beda-beda tipis. Tipis banget, kalau saya seorang Demokrat kalau Pak SBY tambah satu Ketua partai Demokrat jadi bedanya tipis sekali," katanya disambut tepuk tangan riuh kader Partai Demokrat