Bogor, Gesuri.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima tamu kenegaraan Presiden Federasi Serikat Mikronesia, Peter M Christian. Tiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pukul 10.10 WIB, Rabu (18/7), Peter yang mengenakan setelan jas dan dasi warna biru langsung disambut oleh Jokowi di depan teras Istana Bogor.
Baca: Kunjungan Pertama Mahathir ke Luar Negeri, Temui Jokowi
Saat awal pertemuan Presiden Jokowi mengajak Peter untuk foto bersama dan melakukan upacara kenegaraan. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Federasi Serikat Mikronesia dikumandangkan diiringi dentuman meriam sebanyak 21 kali.
Selanjutnya, Jokowi dan Peter melakukan penanaman pohon di halaman belakang Istana Bogor. Pohon yang ditanam jenis kayu ulin atau biasa disebut kayu besi. Dalam konferensi persnya, Presiden Jokowi mengaku senang dengan kehadiran Presiden Federasi Serikat Mikronesia, Peter M Christian ke Indonesia. Terlebih Peter memiliki keturunan dari suku Ambon, Maluku.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya, bagi Indonesia, dapat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Peter Christian dari Federasi Mikronesia," kata Jokowi.
Kemudian Jokowi menyampaikan bahwa Indoensia dan Mikronesia memiliki banyak kesamaan.
"Kunjungan Presiden Christian ke Indonesia adalah kunjungan pertama beliau ke Indonesia sebagai Presiden. Meskipun jarak Indonesia dan Federasi Mikronesia cukup jauh, 7 jam lebih penerbangan langsung, namun banyak kesamaan yang dimiliki dua negara. Kita adalah sama-sama bangsa pasifik, kita sama-sama negara kepulauan. Mikronesia memiliki 600 pulau, dan Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau," jelas Jokowi.
Selain itu, Jokowi berujar jika Peter memiliki darah keturunan Ambon, suku asli Indonesia. "Indonesia merupakan negara yang tidak asing bagi Presiden Christian. Beliau memiliki darah keturunan Indonesia, yaitu keturunan Maluku, generasi ketiga di Mikronesia. Dalam kunjungan ke Indonesia ini, beliau juga akan pulang kampung ke Ambon," katanya.
Baca: Baru Dilantik, Presiden Timor Leste Kunjungi Presiden Jokowi
"Hal ini merupakan bukti bahwa ikatan antar masyarakat kedua negara sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Kunjungan Presiden Christian ke Indonesia menjadi tonggak baru hubungan kedua negara, sebuah hubungan yang sangat saling menghormati dan saling menguntungkan," imbuhnya.
