Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, kembali menyemprot mantan Presiden Jokowi yang menanggapi pencabutan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) di kawasan laut Tangerang.
Dikatakan Ferdinand, komentar Jokowi tersebut tidak pantas dilontarkan oleh seorang mantan kepala negara.
"Karena perintah pencabutan itu keluar dari Presiden Prabowo. Jadi makanya Menteri ATR/BPN melakukan pencabutan sertifikat tersebut dengan alasan cacat materil dan formil," kata Ferdinand, Sabtu (25/1/2025).
Ferdinand mengkritik fokus Jokowi yang tampaknya lebih melihat legalitas proses penerbitan sertifikat tersebut.
"Bukan masalah cacatnya yang mau kita lihat, tapi ini terkait pernyataan Jokowi yang cenderung melihat prosesnya," sebutnya.
Jokowi sebelumnya menyebut pentingnya memastikan prosedur legal sudah dilalui, mulai dari tingkat kelurahan hingga kementerian.
"Menyampaikan seolah-olah porses itu sudah dilalui dari bawah sampai ke atas," ucapnya.
Namun, Ferdinand berpendapat bahwa pernyataan tersebut justru terkesan membela pihak-pihak yang menerbitkan sertifikat tersebut.
"Artinya itu sertifikat legal. Komentar ini sangat ingin bertujuan mendegradasi perintah Prabowo. Pertanyaan saya, ada apa dengan Jokowi," ujarnya.
"Mengapa dia terkesan membela meskipun sebetulnya narasinya formil, tapi tersirat di sana ada tujuan untuk membela sertifikat tersebut," tambahnya.
Lebih lanjut, Ferdinand menyebut adanya kemungkinan keterkaitan antara Jokowi dan pengusaha Aguan, yang diduga memiliki hubungan dengan lahan yang bermasalah tersebut.
"Mungkin kah Jokowi takut Aguan buka mulut terkait dengan lahan tersebut? Ada apa keterkaitan Jokowi dengan Aguan dalam banyak hal?," tukasnya.
Ferdinand bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan mengusut tuntas persoalan ini.
"Mungkin harusnya KPK turunlah menyelidiki semua ini," tandasnya.
Ia menantang pihak-pihak terkait, termasuk Aguan, untuk berbicara secara terbuka tentang tujuan penggunaan lahan tersebut dan siapa saja yang terlibat di baliknya.
"Saya berharap Aguan buka mulut lah, mumpung ini sudah dicabut oleh pemerintah. Itu sebetulnya buat apa lahan itu, dan siapa di belakangnya, apakah Jokowi ada di sana? Yah bicara saja lah," pungkasnya.
Sumber: fajar.co.id