Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung perihal kritikan beberapa pihak terhadap pembangunan jalan tol. Dia menegaskan bahwa komitmennya yang getol mengerjakan pembangunan infrastruktur adalah untuk memacu daya saing nasional.
Dalam sambutannya di acara peringatan 72 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan syukuran Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional, Jokowi menuturkan ada beberapa pihak yang menentang pembangunan jalan tol yang di gagas, alasannya, mereka tak makan jalan tol. Jokowi pun lantas mengatakan tak ada yang menyuruh orang untuk makan jalan tol.
Baca: Presiden Jokowi Beberkan Fungsi Jalan Tol Trans Jawa
"Saya mau cerita dulu mengeni jalan tol karena ada yang menyampaikan 'pak kami tidak setuju dengan jalan tol, kami tidak makan jalan tol'. Yang suruh makan jalan tol siapa? Makan semen sama aspal malah sakit perut," ujar Jokowi di kediaman Ketua Mejelis Dewan Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman nomor 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2).
Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dia lakukan memang belum bisa dinikmati dalam waktu dekat melainkan dalam jangka panjang. Jokowi menjelaskan, pembangunan jalan tol sebenarnya sudah lama dilakukan. Namun, selama 40 tahun ini yang terbangun baru 780 km.
"Sejak tahun 1978, sejak dibangunnya jalan Tol Jagorawi sepanjang kurang lebih 50 km, dan 40 tahun kemudian kita ini baru membangun jalan tol sepanjang 780 km. Saya tidak ingin membandingkn, tapi hanya insformasi saja," katanya.
Dia lantas membandingkan pembangunan infrastruktur di Cina yang saat ini sudah mencapai 280 ribu km. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun merasa ada yang salah, maka dia mendorong pemerintahannya untuk terus menggenjot pembangunan infratruktur.
Hal ini tak lain bertujuan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia agar bisa bersaing debgan negara-negara lain. Jokowi mengaku telah menargetkan jalan tol sepanjang 1.854 km hingga akhir tahun ini.
"Tapi selama kita 40 tahun tadi kita hanta membangun 780 km. Kita bandingkan saja dengan Cina Tiongkok, sampai saat ini sudah membangun 280 ribu km. Pasti ada yang salah kita ini," ujar Jokowi.
"Oleh sebab itu saya sampaikan kepada menteri, bahwa daya saing kita harus harus dikejar yang namanya infrastruktur sebagai syarat sebagai fondasi bagi kita agar bisa bersaing dengan negara lain. Dan sampai saat ini 2018 akhir sudah kita bangun selesai 782 KM selama 4 tahun. Tapi insyallah sampai akhir tahun ini akan selesai 1.854 km yang akan kita selesaikan," tambahnya.
Lebih lanjut Jokowi sempat kembali mengingatkan soal infrastruktur, pemerintahannya tak hanya membuat sesuatu yang besar saja seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Tapi juga yang kecil-kecil pun banyak yang sudah dibangun dengan memanfaatkan dana desa yang juga menjadi salah satu program andalannya.
Baca: Presiden Beberkan Kunci Sukses Penyelesaian Jalan Tol
"Dana desa sudah membangun jalan-jalan kecil yang ada di desa itu panjang sekali. Saya kaget sampai akhir tahum 2018 kemarin telah dibangun kurang lebih 191 ribu km jalan-jalan di desa. jumlah yang banyak sekali," ujar Jokowi.
"Kemudian irigrasi, 58 ribu unit irigrasi yang ada di desa-desa, juga telah dibangun 6.900 pasar-pasar di desa-desa sebagai tempat bertemunya produk-produk hasil baik pengrajin, petani maupun nelayan yang itu sangat penting untuk pemasaran ke tempat lain," imbuhnya.