Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menanggapi pernyataan Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) yang menilai seruan Presiden Jokowi untuk 'hidup berdamai dengan virus Corona (Covid-19)' tidak tepat.
Baca: Iuran Ada di Skema Kesehatan Publik Seluruh Dunia
"Pak JK paham gak yang dimaksud hidup damai dengan corona? Kan maksudnya agar kita kembali melakukan aktivitas minimal tetapi dengan syarat dan pembatasan maksimal untuk memastikan tidak tercipta ekosistem penyebaran Corona," ujar Deddy.
Jadi, lanjut Deddy, kalau pakai ukuran masa sebelum corona maka hidup dan aktivitas kita dibatasi. Hal itu disebabkan kesadaran bahwa virus Corona ada dan mengancam kita sehingga harus ada batasan-batasan baru yang harus dilakukan agar corona tidak menyerang, ketika kita tidak berdiam di rumah seperti sekarang.
"Ini sama saja dengan kesadaran bahwa hidup kita diancam oleh hepatitis, malaria, demam berdarah, tubercolosis, diare dan penyakit-penyakit lain yang hidup disekeliling kita, yang juga disebabkan oleh virus dan bakteri yang mengancam jiwa," ujar Anggota Komisi VI DPR-RI itu.
Cuma bedanya, lanjut Deddy, semua penyakit itu sudah ada vaksin atau obatnya, meski tetap mencabut cukup banyak nyawa manusia setiap tahunnya.
Deddy menegaskan, tidak mungkin kita semua berkurung diri di rumah terus menerus tanpa kejelasan waktu sehingga mengakibatkan pabrik berhenti, toko tutup, transportasi stagnan, bank ambruk dan akhirnya membuat ekonomi kita hancur lebur.
"Karena tidak mungkin perusahaan dan negara terus mengeluarkan biaya tanpa pemasukan dan kegiatan berproduksi! Pada akhirnya peradaban akan musnah karena orang-orang kelaparan, semua bangkrut dan akhirnya rusuh," ujar Deddy.
Baca: Soal Verifikasi Data Penerima BLT, Ini Kata Mensos
Deddy menambahkan, hidup berdamai dengan corona itu berarti kita menyadari sepenuhnya ancaman di sekitar kita, sehingga kita menciptakan “keadaan normal baru” yang dalam tingkat tertentu memampukan kita beraktivitas (minimal) tetapi tetap berusaha agar penyebaran pandemi tidak ter-eskalasi.
"Jadi kenapa kita tidak berusaha mencari pemahaman-pemahaman, bukan menciptakan pertentangan-pertentangan yang tidak membawa manfaat?" ujar Deddy.
"Apa mungkin kita terus berkurung diri? Mungkin anda siap, tetapi semua kegiatan ekonomi, orang lapar dan bahkan negara punya batas kemampuan!" tambahnya.