Banjarmasin, Gesuri.id – Kebutuhan minyak goreng di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mencapai 300 kilogram lebih per hari. Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel Imam Suprastowo menyebut, kebutuhan minyak goreng tersebut dikutipnya dari sumber resmi pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel setelah batal pertemuan dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel.
Baca : Imam Minta Pemprov Kalteng Perdalam Perekonomian
"Sementara produksi lokal yang pabriknya ada di Kotabaru, Kalsel per hari hanya sekitar 84 kilogram," ucapnya saat berada di ruang Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Kalsel.
Imam pun meminta Kepala Disdag Kalsel berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta bantuan tambahan pasokan migor. Ia berharap, koordinasi dengan pemerintah pusat membuahkan hasil, sehingga tidak ada masalah persediaan minyak goreng selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Kami juga berharap, Satgas Pangan Kalsel agar lebih aktif lagi melakukan pengawasan dan penindakan bila terjadi penyimpangan penyalahgunaan, ada yang menaikkan di luar kewajaran," tuturnya.
Terkait gagal rapat kerja Komisi II dengan Disdag provinsi setempat, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu mengaku kecewa atas ketidakmatangan mitra kerjanya tersebut.
"Kami memaklumi, Kepala Disdag lagi ke Jakarta, tetapi setidaknya pejabat eselon III dinas tersebut yang datang. Namun, sesudah kami tunggu sampai hampir pukul 14.00 WITA hanya seorang yang bukan pejabat struktural yang datang," ujar Imam.
Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, kata dia, untuk sementara fokus mengundang mitra kerjanya, belum ke Bulog dan Asosiasi Pengusaha Gula Terigu Indonesia (Apegti). "Memang betul, selain migor, gula pasir juga bermasalah menjelang Ramadhan ini seperti harga yang merangkak naik. Hal tersebut juga akan kami bicarakan dengan Disdag Kalsel bagaimana mencari solusi,” ucapnya.
Baca : Imam Minta Kasus Raibnya Pupuk Ilegal Diusut
"Terpaksa pertemuan dengan Disdag kami jadwalkan ulang April nanti. Sebab kalau Maret ini kegiatan Dewan Kalsel cukup padat,". (antarakalsel.com)