Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil genit usai diperiksa penyidik Polda Jawa Barat terkait kasus kerumunan pendukung Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Kang Emil -panggilan Ridwan Kamil sebelumnya menyeret nama Menko Polhukam Mahfud MD dalam kisruh masalah kerumunan pendukung Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Baca: Ganjar Apresiasi Jateng Juara Umum Antikorupsi dari KPK
Hal ini terkait pernyataan Mahfud MD yang membolehkan penjemputan kedatangan Rizieq Shihab sepulangnya dari Arab Saudi di Bandara Soekarno-Hatta, 10 November 2020 lalu.
"Saya pikir itu centil-centilan (genit-red) Ridwan saja itu. Enggak begitu tata cara penyelenggara negara," ucap Kapitra saat dilansir dari jpnncom, Kamis (17/12).
Kapitra menjelaskan bahwa penyelenggaraan negara itu ada tata cara dan strukturnya. Di mana setiap tingkatan pemerintahan punya tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
"Jadi perspektifnya juga berbeda. Gubernur itu kan pemilik wilayah, dia lah yang bertanggung jawab dengan itu," tegas Kapitra.
Menurut politikus kelahiran Padang, 20 Mei 1966 ini, Ridwan Kamil tidak bisa menjadikan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai dasar meminta pertanggungjawaban.
"Enggak bisa, enggak bisa mempertanggungjawabkan, dia (Mahfud-red) tidak pemilik wilayah kok," ucap mantan pengacara Habib Rizieq ini.
Sementara Ridwan Kamil, kata Kapitra, merupakan pemilih wilayah karena dia seorang gubernur.
Selain itu, mantan wali kota Bandung itu juga Satgas Penanganan Covid-19 di Jabar, dan yang bertanggung jawab atas masyarakat Jabar adalah gubernurnya.
Baca: Puan Ingatkan Pentingnya Akses Vaksin Covid-19 Bagi Dunia
"Yang punya masyarakat itu kan pemerintah daerah bukan pemerintah pusat. Jadi itu tanggung jawab dia, itu koordinator sifatnya. Jadi enggak bisa dipertanggungjawabkan Mahfud," jelas Kapitra.
Karena itu, dia melihat pernyataan Ridwan Kamil usai diperiksa penyidik Polda Jabar pada Rabu (16/12) kemarin merupakan sebuah kecentilan semata.
"Genit, genit saja. Genit politik lah," pungkas Kapitra Ampera.