Gambir, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengatakan, hutang Gubernur Anies sebesar Rp 2 Triliun kepada ASN sebenarnya tidak perlu terjadi jika bisa menentukan skala prioritas dengan baik dan cermat.
Baca: PSBL Jakarta Perlu Kerahkan Perangkat Keamanan Ketat
Imbas pandemi Covid-19, Pemprov DKI terpaksa berutang hingga Rp 2 triliun kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebab, 25 persen tunjangan kinerja daerah (TKD) ASN terpaksa ditunda lantaran dialihkan untuk penanganan wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2) ini.
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 49/2020 tentang Rasionalisasi Penghasilan PNS Dalam Rangka Penanganan Covid-19, disebutkan bahwa utang tersebut bakal dibayarkan pada tahun 2021.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta yang membidangi urusan perekonomian ini pun menyinggung rencana Anies menggelar ajang balap Formula E.
"Soal TKD itu masalah membuat prioritas, misalnya TGUPP versus ASN atau versus Formula E," ucapnya, Senin (1/6).
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah membayarkan commitment fee penyelenggaran Formula E 2021 sebesar 11 juta poundsterling atau setara dengan Rp 207,69 miliar (asumsi 1 pounds sebesar Rp 18.881) pada awal 2020 kemarin.
Baca: Adian Ajak Beli Produk UMKM Demi Selamatkan Bangsa Indonesia
Meski berutang Rp 2 triliun kepada ASN, Gilbert menyebut, seharusnya Pemprov DKI dapat dengan mudah membayar kewajibannya itu.
Dengan catatan, pembayaran 25 persen TKD yang ditunda itu menjadi prioritas Pemprov DKI dalam APBD 2021 mendatang.
"Semuanya menjadi beban, tapi mau dianggarkan apa tidak adalah keputusan pak Anies berpihak kemana," ujarnya saat dikonfirmasi.