Ngabang, Gesuri.id - Bupati Landak, Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa meminta dukungan pemerintah pusat dalam hal penyediaan pupuk untuk petani di kabupaten Landak, untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan ditengah pandemi COVID-19,.
"Kami mohon dukungan dari Kementerian pertanian agar program- program pertanian dalam rangka ketahanan pangan menghadapi COVID-19 dapat berjalan, kami meminta juga pupuk dapat disalurkan kepada kami di Kabupaten Landak sebagai salah satu wilayah produksi padi terbesar di Kalimantan Barat," kata Karolin di Ngabang, Rabu (13/5).
Baca: Hadapi Kemarau, Presiden Jokowi Siapkan 3 Jurus Ampuh
Dia mengatakan, hal itu sudah disampaikannya secara langsung kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo saat mengikuti rapat secara virtual melalui video conference yang digelar Kementerian Pertanian bersama dengan komisi IV DPR RI, Gubernur dan Bupati se- Indonesia, Selasa kemarin.
Pada rapat virtual tersebut, Karolin juga menyampaikan laporan terjadinya kelangkaan pupuk di Kabupaten Landak. Baik pupuk subsidi maupun pupuk non subsidi yang sulit didapat dengan harga normal.
"Persoalan yang kami hadapi adalah berkaitan dengan pupuk, saat ini terjadi kelangkaan pupuk. Memang pupuk subsidi dikurangi tetapi diluar pupuk non subsidi pun kami kesulitan mendapatkan dalam harga normal," tuturnya.
Karolin berharap permasalahan kelangkaan pupuk ini dapat segera diatasi. Dirinya mengungkapkan saat ini pupuk yang sudah tersalurkan di Kabupaten Landak sudah 56 persen dari kuota. Sedangkan para petani masih memerlukan pupuk untuk masa tanam berikutnya.
"Kami berharap agar dapat segera dicarikan titik tengahnya. Karena kondisi kami saat ini sudah tersalurkan pupuk 56 persen dari kuota," katanya.
Dia menyatakan selalu siap menjaga ketahanan pangan nasional, tetapi hal yang dikhawatirkan saat ini yaitu tidak tersedianya pupuk untuk petani dalam menghadapi masa tanam berikutnya, sehingga jelas mempengaruhi hasil produksi padi.
"Kami khawatir pada musim tanam berikutnya pupuk tidak ada sehingga mengganggu produksi padi dan tanaman pangan lainnya. Selain itu Kita tentu berupaya agar Indonesia terjaga ketahanan pangannya," kata Karolin.
Baca: Jelang Kemarau, Presiden Minta Percepat Musim Tanam
Merespon keluhan ini, Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo secara umum mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan prioritas dalam rangka mendukung program-program pertanian didaerah termasuk pupuk.
"Masalah kebutuhan mulai dari masalah irigasi tolong diperhatikan semuanya. Standar terkait dengan bibit juga harus segera disiapkan. Dan untuk pupuk ini Ibu Bupati Landak segera surati Dirjen terkait, akan Saya bantu terkait hal tersebut," kata Yasin Limpo.