Jakarta, Gesuri.id - Politisi senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai pemerintahan Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto seharusnya sudah mengetahui apa yang harus dilakukan guna mendongkrak kelas menengah yang disebut mengalami penurunan dratis.
Hal itu disampaikan Hendrawan menanggapi catatan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut jika jumlah kelas menengah di Indonesia tahun ini 17,13 persen dari proporsi masyarakat atau sebanyak 46,85 juta jiwa.
Angka itu mengalami penurunan sejak 2019. Saat itu proporsinya 21,45 persen atau berjumlah 57,33 juta jiwa
“Setiap penyelenggara pemerintahan harus bertanya, apa yang harus saya lakukan meningkatkan produktivitas dan kesempatan kerja,” tegasnya, belum lama ini.
Anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 ini menuturkan, jika pemerintahan Prabowo-Gibran tak bisa menjawab permasalahan itu sesegera mungkin maka berarti jabatan yang diemban tidak akan berguna.
“Jika tidak mampu menjawab hal tersebut berarti jabatan yang diembannya sbnrnya tak berguna,” tutur Hendrawan.
Hendrawan turut menyoroti, masih sumirnya klarifikasi kelas menengah di Indonesia. Klarifikasi kelas menengah di Indonesia hanya 3,5 kali garis kemiskinan atau sekitar Rp. 2,05 jt.
“Jadi gelombang kesulitan yang kecil saja membuat jumlah kelompok ini turun. Patokan 3 kali garis kemiskinan ini terlalu rendah,” pungkasnya.
Sumber: www.kedaipena.com