Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengirimkan tim pendampingan untuk membantu pemerintah daerah di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa.
"Tugas saya satu, memastikan pemerintahan jalan. Selasa (2/10) besok, tim Kemendagri dan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) Manado dan Makassar merapat ke sana membantu pendampingan di pemerintahan di Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan Sigi, untuk sementara," kata Tjahjo di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/10).
Baca: Eko Minta DKP dan BMKG Fasilitasi Nelayan Mitigasi Bencana
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) sore. Gempa tersebut mengakibatkan sedikitnya korban tewas 1.203 jiwa. Sedangkan korban luka berat mencapai 540 orang, ada 16.732 jiwa warga yang mengungsi dan tersebar di 24 titik.
"Sama dengan kejadian di Lombok, yang penting pemerintah desa, kecamatan, kota, provinsi semuanya berjalan, apapun, sehingga bisa menerima laporan masyarakat, menerima pengaduan, menerima inventarisasi masalah-masalah yang ada," tambah Tjahjo.
Presiden Joko Widodo sendiri sudah melakukan kunjungan ke empat titik di daerah terdampak gempa di Palu pada Minggu (30/9).
"Tugas utama evakuasi korban, kedua pengobatan penyembuhan, yang masih hilang harus dicari, saya kira itu karena arahan dari Pak Presiden," ujar Tjahjo.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola sudah menerapkan masa tanggap darurat bencana di provinsi itu selama 14 hari berlaku sejak 28 September hingga 11 Oktober 2018. Daerah yang terdampak meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.
Hingga saat ini baru Kota Palu yang dapat diperoleh data dan penanganan bencana, sedangkan di Donggala, Sigi dan Parigi Moutong belum ada laporan karena listrik padam dan komunikasi putus.
"Sabtu dan Minggu (pemerintahan daerah) libur. Saya di sana, semua tidak ada yang kerja. Hari ini sudah ada tim kecil, minimal kalau ada laporan ke pemda sudah masuk. Besok sudah ada pendampingan dari kami, baik menyangkut keuangan daerah atau yang lain," tambah Tjahjo.
Baca: Ma'ruf Minta Korban Bencana Bersabar dan Tetap Semangat
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), dari 7 gardu listrik induk, 5 di antaranya padam dan hanya 2 unit gardu di Pamona dan Posko yang dapat menyuplai listrik ke Tentena dan Poso. PLN sudah membawa 8 genset untuk disebar di Palu dan Donggala.
Kondisi saat ini, listrik PLN, PDAM dan SPBU masih padam, masih terjadi gempa susulan, pasar dan toko tutup dan muncul likuifaksi atau lumpur dari bawah tanah dan menghanyutkan bangunan.
Selain warga setempat, ada juga 71 orang warga negara asing yang diketahui berada di Palu dan Donggala saat bencana, sebagian dari mereka sudah dievakuasi namun ada juga yang kondisinya belum diketahui.