Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth (Kent) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk fokus menangani pandemi COVID-19 dibanding pembangunan infrastruktur di Ibu Kota.
"Saya berharap Pak Anies bisa berbenah di tengah pandemi Covid-19 ini, jangan lebih memfokuskan kepada pembangunan infrastruktur di Jakarta, tetapi prioritaskanlah kepada pembagian Bantuan Sosial Tunai yang hingga saat ini masih belum merata, warga menengah ke bawah yang terdampak langsung Pandemi Covid-19 ini sangat membutuhkannya. Saya juga mau mengingatkan Pak Anies akan janji kampanyenya, yang tidak akan fokus membangun benda mati, tetapi akan fokus kepada manusianya, apakah Pak Anies sudah lupa akan janji kampanyenya ini?," kata Kent di Jakarta, Minggu (4/4).
Kent itu menambahkan, ada sejumlah rencana pembangunan infrastruktur di Jakarta yang tidak terlalu penting di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, seperti revitalisasi trotoar, revitalisasi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), dan Pagelaran Formula E.
Baca: Boroskan Anggaran, Kent Desak Formula E Dibatalkan!
"Jadi Pak Anies tak perlu terlalu terfokus kepada pembangunan di tengah pandemi Covid-19, karena memang belum terlalu urgent untuk warga Jakarta, gunakan hati nurani Anda. Bayangkan warga wajah masyarakat menengah ke bawah yang kesusahan tidak bisa makan karena terdampak Pandemi Covid-19 ini, Program Bantuan Sosial dari Pemprov masih tidak merata dan masih banyak masyarakat terdampak yang tidak mendapatkan bantuan," tuturnya.
Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu menambahkan, program infrastruktur yang urgent dan seharusnya dilakukan saat ini adalah pembenahan infrastruktur untuk pencegahan banjir di ibukota.
"Jika yang nyata dan yang penting seharusnya dilakukan saat ini adalah pembenahan drainase dan penanganan banjir. Jadi tidak perlu diprioritaskan untuk revitalisasi trotoar dan JPO, itu tidak urgent," tegasnya.
Kent pun membeberkan revitalisasi trotoar pada 2021 yang ditargetkan sepanjang 26 kilometer. Namun, angka tersebut masih jauh dibanding dari tahun sebelumnya. Target itu berkurang, karena kondisi keuangan Pemprov DKI terganggu akibat pandemi Covid-19.
"Jadi jangan terlalu dipaksakan untuk merevitalisasi trotoar, padahal keuangan tidak ada, lebih baik ditunda dulu karena kita semua masih terdampak Pandemi Covid-19. Proyek bisa diteruskan jika perekonomian di Jakarta sudah stabil," tuturnya.
Kata Kent, seperti penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp60 miliar.
"Itu uang yang sangat banyak hingga Rp60 miliar, jangan menggunakan uang rakyat dan menghambur-hamburkan untuk kebutuhan yang tidak diperlukan saat ini, memaksakan sekali, dan juga saya menyoroti pembangunan jalur sepeda yang mubazir, kalau ujung - ujungnya sepeda bisa di bawa naik MRT, untuk apa di buat jalur sepeda?," ketus Kent.
Lalu, sambung Kent, Pemprov DKI juga berencana membuat 21 JPO pada tahun 2021 ini, dengan mengakomodasi kearifan lokal. Walaupun, ada beberapa JPO yang dibangun dengan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) dari perusahaan swasta.
"Pembuatan JPO yang bagus itu buat apa, apa urgensinya di tengah Pandemi Covid-19. Ada yang harus menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur, jangan trotoar dan JPO, walaupun pembangunan tersebut menggunakan dana KLB, lebih baik dananya dialihkan ke penanganan Covid-19 serta BST warga yang berdampak langsung," tegas Kent.
Oleh karena itu, Kent menyarankan Anies Baswedan agar memberikan catatan kinerja yang baik kepada warga di penghujung jabatannya menjadi orang nomor satu di Jakarta.
"Pak Anies harus pintar pintar membaca situasi pada saat ini, jika fokus dalam bantuan sosial tunai untuk warga saat Pandemi Covid-19 ini, secara otomatis akan bisa mengangkat elektabilitas Pak Anies di akhir penghujung jabatan jadi gubernur," tuturnya.
Di tengah Pandemi Covid-19, kata Kent, masyarakat tidak memerlukan pembangunan infrastruktur, yang dibutuhkan hanyalah bantuan dalam bertahan hidup.
"Jangan fokus terhadap infrastruktur yang tidak penting. Masyarakat tak perlu JPO, masyarakat tak perlu trotoar bagus, dan masyarakat tak perlu Formula E, yang nyata dibutuhkan masyarakat terdampak Covid - 19 sekarang ini adalah makan, perut mereka lapar tetapi mereka tidak punya uang untuk makan," pungkasnya.
Pemprov DKI Jakarta akan menata trotoar di sejumlah ruas jalan Ibu Kota. Penataan mulai dilaksanakan pada triwulan I tahun 2021.
"Untuk mendukung kegiatan strategis daerah peningkatan kualitas fasilitas pedestrian di tahun 2021 ini, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta merencanakan akan menata trotoar di 10 ruas jalan," tulis Pemprov DKI Jakarta melalui akun Instagram @dkijakarta.
Lebih lanjut, Pemprov DKI Jakarta menuturkan penataan awal trotoar akan dilakukan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dimulai dari Jl Senopati hingga Jl Suryo, Jl Woltermonginsidi, hingga Jl Trunojoyo dan Jl Gunawarman.
Baca: Rumah DP 0 Rupiah Ala Anies Hanya Isapan Jempol Belaka
Kemudian, penataan akan dilanjutkan di sejumlah ruas jalan di wilayah lain. Berikut ini rinciannya:
Jakarta Barat
- Jl Duri Kosambi
Jakarta Selatan
- Jl Tebet CS, Jl Tebet Raya (lanjutan)
- Jl Senopati hingga Jalan Suryo
- Jl Woltermonginsidi hingga Jl Trunojoyo
- Jl Gunawarman
Jakarta Pusat
- Jl Kesehatan
- Jl Raden Saleh
Jakarta Barat
- Kawasan Puri, Jl Puri Wangi
Jakarta Timur
- Jl Layur
Jakarta Utara
- Area sekitar Jakarta International Stadium, Jl Sunter Permai Raya-Jl Danau Sunter Barat