Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth menilai secara realita di lapangan banyak sekali pembiaran yang di lakukan oleh Pemprov DKI Jakarta tentang pelanggaran PSBB yang menyebabkan jumlah penularan Covid-19 terus bertambah.
"Kebijakan PSBB yang tidak jelas arahnya dan Pemprov DKI Jakarta yang tidak serius, dan tegas dalam penerapan PSBB transisi ini sehingga menimbulkan krisis ekonomi yang merusak sendi sendi perekenomian dan terancam masuk ke jurang resesi. Lebih baik hentikan PSBB Transisi omong kosong ini, dikembalikan ke kondisi normal saja dan supaya semua sektor bisa berjalan secara normal, jadi tidak ada pembatasan kapasitas dan jam operasional,” ujarnya.
Menurut Kent, pengusaha sudah mengikuti aturan penerapan mulai dari PSBB total hingga PSBB transisi, namun kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran virus Covid-19 masih begitu rendah dan memang sudah saatnya aspek kesehatan dan ekonomi sudah harus berjalan beriringan, supaya kita tidak jatuh ke jurang resesi.
Baca: Tegas! Ganjar Tak Izinkan Acara Yang Timbulkan Kerumunan
“Semua pengorbanan kita semua seakan akan tidak ada artinya. Para pengusaha sudah membatasi ruang geraknya, Petugas Medis banyak yang sudah mengorbankan jiwa dan raganya, tetapi apa yang terjadi di lapangan, omong kosong semua, banyak sekali pelanggaran pelanggaran yang terjadi di masyarakat, terutama yang terjadi di Petamburan yang membuat ribuan orang berkumpul tanpa menjalankan protokol kesehatan dengan benar," kata Kent.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, penyebaran virus corona di Jakarta pada Kamis 19 November 2020, muncul 1.185 kasus baru positif corona.
Menurut Kent, bertambahnya kasus positif Covid-19 tersebut lantaran banyaknya warga yang melanggar Prokes.
"Banyak warga yang tidak mengindahkan protokol kesehatan, karena memang tidak ada ketegasan dari gubernurnya. Jadi percuma saja di perpanjang terus PSBB transisi, dan sangat tidak efektif untuk menekan penyebaran virus corona, kalau tidak ada tindakan tegas dan niat serius dari Pemprov DKI," tegas Kent.
Oleh karena itu, Kent meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan agar lebih fokus terhadap penanggulangan Covid-19 di ibukota, jika terjadi pembiaran kerumunan massa, lebih baik PSBB Transisi tak perlu diperpanjang.
"Saya minta Pak Anies harus lebih fokus terhadap penanggulangan Covid-19 di Jakarta, karena selama sepekan ini penyebaran semakin meluas. Jika angka positif Covid-19 terus naik, lebih baik hentikan saja PSBB Transisi," kata Kent.
Hingga saat ini, tenaga medis terus berjuang menekan turunnya angka Covid-19.
Namun, apa yang kini terjadi, kinerja tenaga medis selama delapan bulan lamanya sia sia dikarenakan terjadinya pembiaran kerumunan massa di tengah Pandemi Covid-19.
Baca: Anies Dipanggil Polisi, Kent Beri Tanggapan Menohok
"Pelanggaran protokol kesehatan dilakukan secara terang-terangan dengan berkumpulnya ribuan orang, dan bisa membuat sia sia segala upaya yang telah dilakukan delapan bulan terakhir. Kerja keras tim medis di rumah sakit akan tidak ada gunanya selama delapan bulan ini," kata Kent.
Kent pun mengimbau kepada warga Jakarta khususnya, jika hendak berpergian agar benar-benar mengindahkan protokol kesehatan Covid-19, seperti jaga jarak, memakai masker, dan menyiapkan hand sanitizer.
"Saya mengimbau kepada warga DKI Jakarta wajib melakukan protokol kesehatan covid-19 dengan disiplin dimanapun berada. Penyebaran virus akan terhenti jika dari diri kita yang benar-benar disiplin terhadap diri sendiri. Jangan bosan dan malas dalam melakukan standart protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau membawa hand sanitizer. Kita wajib bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri, dan orang lain," pungkasnya.