Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menyoroti proyek pengerjaan revitalisasi trotoar menelan anggaran senilai Rp888.066.000.000.
Menurut Kent dana sebesar itu sebuah penghamburan uang rakyat bila hanya digunakan untuk pemugaran jalur pejalan kaki.
Baca: Izinkan PKL Berdagang di Trotoar, Alasan Anies Dipertanyakan
Sebab, seharusnya uang tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lain.
"Uang sebesar Rp800 miliar jika hanya untuk trotoar itu menghamburkan uang rakyat. Jangan sampai ada penyelewengan anggaran di sana. Ini uang rakyat, penggunaannya harus jelas, jangan ugal-ugalan seperti itu," tegas Kent di Jakarta, Kamis (31/10).
Politisi PDI Perjuangan itu juga menuturkan, bila berdasarkan data yang tersebar di beberapa media Dinas Bina Marga berencana melakukan revitalisasi di trotoar Ibu Kota sepanjang 103,7 KM. Sehingga bila dikalkulasikan, maka per meternya trotoar itu menghabiskan dana sekira Rp8 juta.
"Saya rasa revitalisasi trotoar mencapai Rp8 juta per meter itu sudah enggak masuk akal. Jadi saya lihat ada keanehan di dalam anggaran tersebut. Kami minta jangan sampai ada penyalahgunaan anggaran," sambung dia.
Baca: Pelebaran Trotoar, Adian Tantang Anies Ambil Langkah Ekstrem
Ia juga meminta kepada Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho menjelaskan secara detail ihwal uang senilai Rp800 miliar itu digunakan untuk apa saja dalam revitalisasi trotoar nanti.
"Pak Hari sebagai penanggungjawab anggaran harus bisa menjelaskan secara detail ke publik. Saya enggak ingin ada penyalagunaan anggaran dalam APBD 2020 nanti," tutupnya.