Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI bersama Direktur Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Komjen Pol (Purn.) Budi Waseso dan jajarannya, baru-baru ini.
Agenda RDP membahas ketersediaan-pengadaan pangan strategis dan isu-isu aktual lain terkait Bulog.
Pada kesempatan itu, Ansy menanyakan dan menegaskan beberapa pokok penting.
Baca: Susilawati Minta Herman Wujudkan Kesejahteraan Marhaen!
"Pertama, bagaimana kemajuan penyerapan gabah petani lokal? Apakah ada kendala dalam penyerapan gabah petani? Beberapa media menyebutkan, penyerapan gabah petani baru mencapai 65 persen dari target penyerapan CBP yang ditetapkan oleh Bulog," tegas Ansy.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, penyerapan gabah petani harus memihak pada kepentingan petani.
Kedua, Ansy mengungkapkan salah satu kendala panen adalah kadar (kandungan) air tinggi akibat hujan berkepanjangan.
Hal ini mengakibatkan jatuhnya harga gabah di bawah ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
"Apa solusi Bulog mengatasi kendala kadar air saat panen gabah?," tanya Ansy.
Baca: Muad Dorong Pertanian Jadi Pemulihan Perekonomian
Ketiga, Ansy meminta Bulog memaparkan neraca keuangan Bulog pada tahun lalu.
Dia mempertanyakan, apakah Bulog mengalami kerugian atau keuntungan.
"Keempat, saya mendorong Bulog untuk mendukung pemulihan NTT pascabencana," ujarnya.
Ansy mengungkapkan, stok beras Bulog Kanwil NTT saat ini adalah 14.793 ton.
"Apakah stok beras ini mencukupi di tengah pemulihan NTT pascabencana? ," gugat Ansy.
Saat ini, ujar Ansy, petani, peternak, dan nelayan kehilangan lahan, ternak, alat tangkap dan kapal.
"Sesuai amanat UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, saya mendorong Bulog untuk mendukung pemulihan NTT pascabencana," ujar Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu.