Surabaya, Gesuri.id - Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) segera menyiapkan seragam yang dibagikan secara gratis untuk siswa dari keluarga miskin.
“Jika kita bicara idealnya, usai proses PPDB (penerimaan peserta didik baru) selesai, maka seragamnya bisa diberikan kepada siswa tidak mampu. Makanya, kami minta akhir Agustus ini anak-anak sudah berseragam semua,” kata Khusnul di DPRD Surabaya, Rabu (9/8).
Menurut dia, masing-masing sekolah sudah mulai memasukkan data siswa yang diterima di sekolah masing-masing. Untuk itu, dia mendorong Dispendik untuk gaspol mulai menyiapkan seragam bagi siswa-siswi dari gamis yang sudah tercatat di Pemkot Surabaya.
Baca: Puan Maharani Tekankan Penyelesaian RUU KIA
“Seragam gratis ini bagian dari hak siswa yang harus diterima dari keluarga miskin. Jangan sampai anak-anak ini menunggu terlalu lama, karena dikhawatirkan akan berdampak pada psikologi anak. Sebab tidak memakai seragam,” kata dia.
Agar distribusi seragam ini bisa segera terlaksana, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini meminta Dispendik untuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait pengadaan seragam yang melibatkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah).
“Saya mengingatkan betul (Dispendik) untuk berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, agar memastikan kualitas bahan seragam. Termasuk ukurannya,” tegas Ketua Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.
Berdasarkan catatan Komisi D saat rapat beberapa waktu dengan Dindik Surabaya, kata Khusnul, ada beberapa masalah yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satunya adalah masalah ukurang seragam sekolah.
Baca: Khusnul Ingatkan Peran Penting Ayah Dalam Pengasuhan Anak
Banyak siswa yang mengeluh ukurannya tidak sesuai dengan kondisi badan anak. Ada yang kekecilan, ada pula yang kebesaran ukurannya.
“Sebaiknya, UMKM yang dilibatkan penyediakan seragam sekolah adalah UMKM yang berada disekitar sekolah, sebagai bentuk upaya penguatan program padat karya. Jadi program ini kemanfaatannya kembali ke masyarakat Surabaya,” katanya.
Terkait anggaran seragam ini, jelas Khusnul, masuk dalam nomenklatur kegiatan personil. Untuk sekolah dasar total anggarannya sebesar Rp290 miliar, sedangkan sekolah menengah Rp150 miliar.