Jakarta, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo mengingatkan penyuluh dan kelompok tani hutan untuk menggalakkan reboisasi dan penghijauan guna mencegah banjir dan pencemaran lingkungan.
Saat di Kembang Park, Desa Kembanglangit, Kabupaten Batang, Jateng, baru-baru ini, Ganjar juga menyampaikan arahan dan bimbingan teknis untuk pembentukan Desa Peduli Dasar Aliran Sungai (DAS) Lestari bagi kelangsungan hidup lingkungan.
"Kolaborasi ini Desa DAS Lestari, penyuluhnya kita ajak, kelompok masyarakat kita ajak, relawan kita ajak agar kita punya gerakan bagaimana hutan-hutan bisa kita reboisasi. Kita harapkan nanti aliran sungai akan lancar," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, Ganjar mencontohkan Kabupaten Batang merupakan salah satu daerah yang memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dan pariwisata alam cukup banyak. Namun, daerah itu berdampingan dengan banyaknya pabrik dan industri.
Kondisi tersebut membuat pemerintah, masyarakat, pengusaha dan seluruh stakeholder untuk harus menguatkan sinergitas untuk menyeimbangkan kondisi lingkungan yang ada. Karena itu, Ganjar mendorong penanaman dan perawatan pohon di kawasan pegunungan dengan tanaman keras, seperti pinus, mahoni, gandaria dan kayu putih guna mencegah banjir.
Selain itu, Ganjar juga memberi catatan pada pabrik-pabrik yang memiliki pembuangan limbah untuk menjaga DAS dengan water treatment. Tindakan tersebut dilakukan bertujuan agar sungai yang ada di dekat pabrik tidak tercemar.
Aliran sungai ini nanti tidak hanya bicara tanamannya saja lho, ada mata air yang mesti kita lindungi, pabrik-pabrik limbah juga kita edukasi jangan buang sembarangan sebelum menggunakan water treatment," jelasnya.
"Ini butuh cepat, sehingga kapasitas itu kita libatkan banyak masyarakat untuk kita bergerak serentak agar kita bisa menyelamatkan lingkungan kita," imbuh Ganjar.
Diketahui, pada kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan simbolis kepada penyuluh dan kelompok tani hutan, antara lain Kelompok Tani Hutan Kudu Ngupoyo Rp 124 juta, KUPS Wono Lestari Rp 80 juta, KUPS Lestari Makmur Rp 70 juta, KUPS Wono Makmur Rp70 juta dan KUPS Gondangsari Rp70 juta.