Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menegaskan two state solution (solusi dua negara) merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghentikan konflik Palestina dan Israel. Harus ada utusan khusus yang berkomunikasi dengan PBB.
"Two state solution itu tidak akan bisa dihindari kalau kita mau menuju damai," ungkap Ganjar dalam dialog Sang Kandidat bersama Ganjar, Kamis (30/11/2023).
Ganjar mengatakan, dengan politik Indonesia yang bebas aktif maka harus ada special envoy atau utusan khusus untuk bisa berkomunikasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengatasi masalah ini.
"Dalam politik luar negeri kita yang bebas aktif mesti ada special envoy untuk kemudian bisa berkomunikasi apakah itu dengan PBB dan juga suka tidak suka, mau tidak mau harus ada penghormatan dari masing-masing institusi," jelasnya.
Sehingga, kata Ganjar, meskipun Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel dengan adanya special envoy ini maka akan mencari jalan keluar mengatasi konflik Palestina dan Israel.
"Bisa kita komunikasi dengan beberapa kepala negaranya atau kemudian kita juga bisa mengirimkan special envoy atau utusan khusus itu. Sehingga merekalah yang akan intens untuk menyiapkan, mengingatkan, menawarkan sehingga kita bisa menjadi penengah untuk konflik-konflik seperti itu dan di beberapa negara yang lain," jelasnya.
Ganjar menambahkan, dengan politik Indonesia yang bebas aktif, ketika harus aktif dalam ikut serta menjaga perdamaian dunia itulah peran-peran pro aktif, tidak diam. “Ya dengan OKI kita bisa bicara, dengan PBB bisa bicara atau kemudian secara khusus untuk mengirimkan utusan agar bisa berkomunikasi dengan intens kepada mereka."
Lebih lanjut, Ganjar juga menegaskan bahwa dari sisi pertolongan kemanusiaan juga harus didahulukan. "Pertolongan dari sisi kemanusiaan dulu. Jadi aspek kemanusiaan humanitariannya yang mesti ditolong, maka sudah betul kita memberikan bantuan."