Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan Bandara Buleleng akan rampung tahun 2024 dan bias melayani tahun 2025 mendatang.
Bahkan, Koster menjanjikan pengerjaan Bandara yang terletak di Dusun Tukad Ampel, Desa Kubutambahan, Buleleng akan dikebut demi membantu pelayanan Bandara Ngurah Rai.
Baca: Tahun 2019 Lokasi Pembangunan Bandara Buleleng Ditetapkan
Dipastikan dengan pola pembangunan, disiapkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Jadi pemerintah yang dominan membangun, bukan lagi tergantung dengan pihak suwasta. Ini yang membuat lebih yakin, jadi pemerintah yang akan membangun, dengan konsep KPBU,” jelas Koster di Denpasar, Rabu (2/1).
Dia juga mengatakan, sudah ada peninjauan lokasi. Seperti halnya pada Minggu (30/12), Koster mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi meninjau langsung lokasi rencana dibangunnya Bandara Bali Utara di Dusun Tukad Ampel, Desa/Kec. Kubutambahan, Buleleng.
“Jadi sangat serius, untuk mewujudkan Bandara di Buleleng. Pak Menteri sudah meninjau lokasi, dan sangat cocok,” sambung Koster.
Dengan kondisi ini, segera akan terbit Penlok Bandara di Buleleng. Kemudian dirancang selanjutnya untuk tahap proses pembangunan.
“Paling tidak tahun 2022 sudah pembangunan fisik, tahun 2024 sudah selesai dan tahun 2025 sudah operasi Bandara di Buleleng. Akan dibangun lebih megah dari Bandara Ngurah Rai,” kata Koster.
Bahkan Bandara Buleleng akan dibangun dengan ornament dan arsitektur Bali yang kental. Yang menjadi pintu masuk Bali yang indah dengan ciri Balinya.
“Bukan hanya tempelan – tempelan ornament Bali, namun benar – benar Bali, akan dibuat di Bandara Buleleng,” kata Koster.
Gubernur asal Semiran Buleleng ini mengatakan, akan terus mengawal agar Bandara yang telah di impikan masyarakat Buleleng ini segera terwujud.
Baca: Koster Ingin Percepat Pembangunan Infrastruktur Buleleng
Menurut Koster, dengan dibangunnya Bandara Bali Utara ini akan mampu menyeimbangkan pembangunan dan pemerataan antara Bali Selatan dengan Bali Utara serta Bali Timur maupun juga Bali Barat yang selama ini masih terjadi ketimpangan.
"Saya akan terus kawal ini (Bandara), Semua ini demi kepentingan masyarakat. Dengan dibangunnya Bandara ini, pembangunan dan perekonomian masyarakat juga akan lebih baik. Kita harus dukung ini agar segera terwujud," tutup Koster.
