Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster mengungkapkan komitmen Pulau Dewata untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari implementasi visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
"Pemerintah Provinsi telah mengeluarkan kebijakan berkaitan transportasi yang menggunakan energi terbarukan di Bali, melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai," tutur Wayan Koster di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/7).
"Ini untuk menciptakan alam yang bersih, kemudian hidup akan menjadi lebih sehat, jadi efisien, dan akan membawa suatu ekosistem baru bagi tatanan kehidupan di Provinsi Bali," imbuhnya.
Baca: Deddy Sitorus Minta Puskesmas Dibangun di Long Tungu
Wayan mengatakan, tahun ini Pemerintah Provinsi sudah mengimbau para pegawai pemerintah hingga pelaku usaha pariwisata di Bali untuk menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai.
"Ini juga akan kami mulai dengan anak-anak muda, anak-anak SMA, SMK, mahasiswa, dan komunitas anak-anak muda yang cinta dengan kendaraan yang ramah lingkungan," tambahnya.
Wayan juga mengatakan Pemerintah Provinsi berencana untuk membuat zona kendaraan listrik yakni di Nusa Penida, Ubud, Sanur, dan Kuta yang selama ini telah menjadi destinasi wisata paling populer di Bali.
Menurut Wayan, hal tersebut telah mendapatkan banyak respon positif dari berbagai negara di Eropa, Korea, dan Amerika Serikat dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Bali.
"Kebijakan ini begitu populer sehingga masih di masa pandemi, minat terhadap kunjungan ke Bali sudah meningkat. Bukan hanya kasus (COVID-19) sudah menurun, tapi juga karena kebijakannya yang ramah lingkungan," imbuh Wayan.
Baca: ARW Sukses Perjuangkan Listrik Gratis Bagi Warga Kel. Bakung
Selain itu, kata Wayan, Pemerintah Provinsi Bali juga sudah meminta produsen kendaraan listrik untuk menyematkan unsur-unsur kearifan lokal Bali pada desain kendaraannya.
"Ini supaya lebih menarik, supaya tidak polos saja, karena Bali adalah daerah seni, sehingga taste seninya bisa ditampilkan dalam desain," pungkas Wayan.
Pada kesempatan yang sama, Wayan mengapresiasi lima agen pemegang merek (APM) yang saat ini mulai mengoperasikan ekosistem kendaraan listrik di Bali. Dia juga mengucapkan terima kasih pada Kementerian Perhubungan RI yang telah ikut mendorong percepatan penggunaaan energi bersih di Provinsi Bali.
"Ke depannya di pascapandemi, akan di-endorse lagi supaya masyarakat khususnya milenial akan cinta terhadap kendaraan listrik berbasis baterai yang lebih ramah lingkungan," pungkasnya.