Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa handphone pribadi dan buku catatan strategis Partai masih ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga saat ini.
Hasto menyebut, bahwa pihaknya telah bersurat dan berproses kepada Dewan Pengawas KPK terkait dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan penyidik Rossa Purbo Bekti dalam penyitaan HP dan buku catatan strategis Partai.
Namun, hingga saat ini HP dan buku catatan strategis Partai masih ditahan penyidik KPK.
Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya wartawan soal HP dan buku catatan Partai apakah sudah dikembalikan atau masih ditahan KPK.
“Oh ya, itu masih di sana. Ya kita sudah mencoba suatu proses ke Dewan Pengawas, karena itu dokumen menyangkut hal-hal yang sangat penting terkait dengan informasi partai,” kata Hasto di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Rapat Koordinasi Bidang Nasional (Rakorbidnas) Pangan dan Pertanian, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (15/8).
Hasto pun menyinggung soal upaya intervensi hukum yang dilakukan di daerah-daerah strategis serta mengatur calon-calon yang muncul di Pilkada 2024.
Dimana, dia menduga ada koneksitas terkait arahan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri terhadap Pilkada serentak 2024, dibalik pengambilan paksa buku catatan strategis Partai.
“Maka buku itu menyimpan berbagai informasi rahasia terkait dengan Pilkada dan juga arahan-arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, dan itu buku milik partai. Sehingga ada koneksitas,” terang Hasto.
Selain itu, politisi asal Yogyakarta ini melihat adanya korelasi dari penyitaan buku strategi Partai terhadap upaya-upaya untuk mengambil alih PDI perjuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Apa yang menjadi rumors itu ternyata kan kemudian hari terbukti,” pungkas Hasto.