Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden, Ganjar Pranowo, memberikan gambaran tentang strategi ambisiusnya untuk memajukan Indonesia jika terpilih sebagai presiden pada tahun 2024 mendatang. Dengan tekad yang kuat, ia berkomitmen untuk memfokuskan upayanya pada dua sektor krusial: pendidikan dan kesehatan.
Di Gedung Transmedia, Jakarta, Ganjar mengungkapkan mata uangnya itu pendidikan dan kesehatan. Ia menyoroti bahwa kedua sektor ini pernah dianggap sepele oleh pihak Istana, terutama dalam hal pendidikan. Namun, dengan keberanian dan inovasinya, Ganjar mampu membuktikan betapa pentingnya program-program pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ganjar menceritakan pengalaman saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Jawa Tengah dan lebih tertarik melihat infrastruktur jalan daripada dua program andalan Ganjar di bidang pendidikan. Namun, setelah melihat kondisi jalan-jalan yang mayoritas sudah mantap, Presiden akhirnya tertarik dan mengapresiasi program SMK Negeri Jawa Tengah.
Program ini diakui berhasil menciptakan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan dapat mengikuti perkembangan zaman dan guru-guru mendapatkan pengakuan yang setimpal. Ganjar berpendapat bahwa melalui pendidikan, Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dan mengoptimalkan bonus demografi.
Tak hanya pendidikan, Ganjar juga menekankan pentingnya sektor kesehatan. Selama kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia menerapkan prinsip "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi" untuk memastikan pelayanan kesehatan prima dari tingkat posyandu hingga rumah sakit.
Ganjar menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mengurus kesehatan masyarakat, mulai dari kehamilan hingga tumbuh kembang. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa jika terpilih sebagai presiden, sektor kesehatan akan menjadi fokus utama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
"Dengan kualitas kesehatan yang prima, Indonesia dapat maju. Pemerintah bertanggung jawab dari awal kehidupan hingga akhir," tegas Ganjar Pranowo.