Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Sabtu (14/12/2024).
Dalam kunjungan kerja ini, Puti menyempatkan melakukan dialog dengan para pelajar, mahasiswa dan diaspora Indonesia.
Dalam dialog ini, Puti menerima banyak masukan dari pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam PPI Jepang. Dalam audiensi itu, PPI Jepang memberikan banyak masukan mulai dari efisiensi beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), isu kelembagaan organisasi PPI dan juga topik riset mahasiswa Indonesia di luar negeri.
Baca: Berikut Aksi Nyata yang Dilakukan Ganjar Pranowo
Salah satu isu yang paling disorot adalah terkait isu Brain Drain, yakni warga negara Indonesia yang memilih menetap di luar negeri dan enggan balik ke Indonesia karena alasan tertentu.
Puti menegaskan isu atau fenomena Brain Drain merupakan salah satu isu yang menjadi atensi di komisi membidangi persoalan pendidikan ini. Dia pun berjanji akan menyampaikan aspirasi para pelajar dan diaspora Indonesia di Jepang ini untuk atasi persoalan ini.
"Isu ini nanti akan saya sampaikan dalam rapat dengan mitra Komisi X DPR," janji Puti saat audiensi dengan PPI Jepang, di Wisma Duta Kedutaan Besar RI di Tokyo, Sabtu (14/12/2024).
Mitra Komisi X DPR tersebut, antara lain, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Saya akan sampaikan isu Brain Drain ini agar dapat dicarikan solusinya baik dalam jangka pendek, menengah dan Panjang," sambungnya.
Baca: Ganjar Sentil Jokowi yang Tak Kembalikan KTA PDI Perjuangan
Puti menegaskan, masalah Brain Drain ini tidak boleh dianggap remeh. Oleh karena itu, Komisi X DPR akan berpartisipasi mengatasi persoalan Brain Drain ini dengan cara mendorong Pemerintah dan swasta menciptakan peluang kerja yang menarik bagi talenta unggul termasuk memberikan insentif dan fasilitas yang mendukung pengembangan karir di dalam negeri.
"Saya berharap pelajar dan mahasiswa yang sedang kuliah di Jepang tidak pindah kewarganegaraan. Negara membutuhkan pikiran dan tenaga kalian setelah lulus," pesan cucu Presiden Pertama RI Sukarno ini.
Di tempat yang sama, Ketua umum PPI Jepang, Prima Gandhi mengingatkan fenomena Brain Drain yang menimpa diaspora Indonesia di luar negeri. Dijelaskan dosen Institut Pertanian Bogor ini, Brain Drain atau human capital flight merupakan hengkangnya kaum intelektual, ilmuwan, cendikiawan dari negerinya sendiri dan menetap di luar negeri.