Gresik, Gesuri.id - Sejumlah kiai dan pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Gresik mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, Jumat (16/3) malam. Deklarasi ini berlangsung di Pondok Pesantren Al-Furqon, Desa Wedoro Anom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Setidaknya ada lima butir bunyi deklarasi yang diucapkan oleh ribuan jemaah dari jemaah Muslimat, Fatayat, Anshor, hingga Banser ini. Di antaranya, kesanggupan untuk membantu memenangkan pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Furqon, KH Mashuri Abdurrochim mengatakan, acara deklarasi ini bertajuk 'Majelis Sholawat Nariyah dan Doa Kemenangan untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno'.
Acara ini digagas oleh Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (Majelis Pesona) Kabupaten Gresik. "Kami merindukan Jawa Timur bisa dipimpin oleh tokoh asli NU. Tokoh yang benar-benar memimpin NU dan membesarkan NU. Sehingga, sudah sewajarnya Gus Ipul meraih kemenangan. Ini yang akan kami usahakan. Kalau bisa dua periode," tegas Mashuri.
Sementara itu, Gus Ipul mengaku berterimakasih dan siap menjalankan perintah para kiai. "Kabeh sedulur, Kabeh makmur, Itulah titpan para ulama. Kami akan mengimplementasikannya melalui program perubahan keberlanjutan," ujar Gus Ipul.
Lebih jauh Gus Ipul mengatakan, selama sepuluh tahun mendampingi Gubernur Jatim, Soekarwo, ada sejumlah prestasi yang telah dilakukannya. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional, pendapatan perkapita, hingga program untuk madin.
"Sudah sepuluh tahun kami bersama Pakde Karwo memberikan penguatan kepada Madin. Mulai dari pemberian bosda hingga beasiswa. Inilah salah satu yang akan kami teruskan," jelasnya.
Di luar itu, pihaknya tak memungkiri masih adanya kekurangan. Di antaranya, masalah kesenjangan ekonomi di Pulau Madura dan antara desa dengan kota.
"Kesenjangan ini kalau tidak diselesaikan akan menimbulkan masalah baru," jelasnya.
Sehingga, untuk menyelesaikan masalah di Madura, pihaknya telah menyiapkan program Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura). Sementara, untuk mengatasi kesenjangan antara desa dan kota, pihaknya menyiapkan program Desa Cemara (Desa Cerdas Mandiri dan Sejahtera).
Di antaranya, dengan memasukan internet ke desa-desa. "Sehingga, pembuatan surat cukup di desa atau kecamatan. Tak perlu di kota apalagi ke tingkat provinsi," tegasnya.