Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Jawa Barat Doni Maradona Hutabarat membantah pernyataan Deputy Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat Muslimin Anwar. Dimana pada Kamis (6/2/2025), Muslimin menyatakan pertumbuhan ekonomi Jabar 2025 akan lebih baik dari 2024, pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini kebijakan pemerintah terkait efisiensi pada APBN dan APBD yang akan memberikan dampak perlambatan pertumbuhan pada beberapa sektor namun juga sektor lainnya justru akan tumbuh sehingga mampu mendorong PDRB tidak masuk logika.
“Tidak mungkin, dari mana logikanya, ekonomi bisa berjalan karena ada aktivitas, ada daya beli, ada kegiatan, dari mana logikanya, saya dapat laporan UMKM di Ciseeng, mereka bilang pasarnya susah, daya beli yang tidak ada karena keadaan uangnya tidak ada bagaimana mau meningkatkan, tidak mungkin, logikanya tidak ada,” kata Doni, Senin (10/02/2025).
Mantan aktivis 98 ini mengambil contoh dimana segala sesuatu termasuk anggaran yang mengalami pemotongan maka nilainya dipastikan berkurang.
“Kita lihat, perjalanan dinas dan rapat-rapat dikurangi, nanti imbasnya okupansi hotel menurun, permintaan pasar terhadap bahan baku makanan di dapur hotel akan menurun, hal ini akan berimbas lagi kepada petani buah dan sayur, memang berat agak struggling suka tidak suka nikmati saja, logikanya tidak ada,” imbuh Doni.
Legislator PDI Perjuangan ini menambahkan, “pada pelaksanaannya program prioritas pemerintah makan gratis juga banyak yang belum dibayar, dari mana meningkatkannya yang ada numbuh masalah, ini logikanya sederhana saja tidak perlu ilmu pengetahuan apa segala macam, meningkatkan ekonomi harus ada aktivitas kalau tidak ada aktivitas, bagaimana meningkatkannya,” pungkas Doni Hutabarat.
Sumber: bogoronline.com