Ikuti Kami

Legislator Sumut Hasyim SE Harap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Terus Dievaluasi

Ia berharap semua pihak turut mengawasi program bersejarah untuk anak-anak Indonesia ini, agar tepat sasaran dan memberi manfaat nyata.

Legislator Sumut Hasyim SE Harap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Terus Dievaluasi

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan Hasyim SE mendukung penuh program makan bergizi gratis (MBG) bagi pelajar. Hanya saja, program yang baik ini harus dijalankan dengan benar sehingga tepat sasaran dan tepat guna.

Ia berharap semua pihak turut mengawasi program bersejarah untuk anak-anak Indonesia ini, agar tepat sasaran dan memberi manfaat nyata. 

"Dengan begitu anak anak mendapatkan makanan yang bergizi untuk membantu tumbuh kembang mereka menjadi anak yang cerdas nantinya," kata Hasyim, pada Rabu (8/1/2025).

Program MBG, lanjut mantan Ketua DPRD Medan ini, harus terus dilakukan evaluasi agar bisa berjalan dengan baik di lapangan. 

"Harus betul-betul diawasi dengan baik oleh semua pihak, agar nantinya penerima manfaat, yakni anak-anak sekolah merasakan program tersebut," tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Kota Medan ini, mengaku yakin dengan pemerintahan sekarang bisa merealisasikan janji politik Prabowo-Gibran dengan baik. Termasuk menyiapkan skema anggaran dan aturan terkait soal ini.

"Kita yakin soal anggaran akan disiapkan termasuk juga soal aturan teknisnya. Intinya program ini harus kita dukung," ucapnya.

Ia melihat, Presiden memiliki komitmen kuat untuk menjadikan generasi Indonesia siap menghadapi Indonesia Emas tahun 2045 mendatang. Sehingga berapapun besarnya anggaran, jika memang untuk investasi sumber daya manusia itu merupakan hal yang patut didukung.

Karenanya, Hasyim berharap, program yang diperkirakan menghabiskan Rp420 triliun per tahun dengan menyasar 20 juta generasi muda, ibu hamil dan ibu menyusui ini harus didukung dan diawasi semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan di kabupaten/kota, terutama dalam mengatur hal-hal teknis pendistribusian makanan dan gizinya.

"Selain itu perlu juga diperhatikan kearifan lokal makanan satu daerah dengan daerah lainnya. Tidak bisa disamaratakan. Jangan sampai makanan yang disajikan malah tidak dimakan oleh anak anak," ujarnya.

Yang tak kalah penting, lanjutnya, pengawasan perlu dilakukan terhadap sekolah penerima manfaat, jarak sekolah dan koordinasi dengan pihak terkait. Jangan sampai karena jarak sekolahnya yang jauh, kualitas makanannya menjadi basi sehingga tidak berguna.

Terakhir, katanya, sebagai skala prioritas, program ini diharapkan menyasar anak anak yang benar benar membutuhkan. Soalnya, karena satu dan lain hal teknis, program ini tidak bisa serta merta dilakukan serentak atau untuk seluruh anak.

Sumber: analisadaily.com

Quote