Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah mengumumkan susunan menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu pagi (23/10).
Baca: Berikut Nama dan Jabatan Menteri Kabinet Indonesia Maju
"Pagi hari ini saya ingin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju yang dalam jangka pendek ini, dalam lima tahun ke depan, kita akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan uasha mikro," ujar Jokowi.
Dari nama-nama Menteri yang diumumkan, ada lima kader PDI Perjuangan, yaitu: Juliari Batubara (Menteri Sosial), Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM), Tjahjo Kumolo (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Pramono Anung ( Menteri Sekretaris Kabinet), dan Gusti Ayu Bintang Darmavati (MenPPA).
Sedangkan untuk empat menteri lainnya yaitu Arifin Tasrif (ESDM), Retno Marsudi (Menlu), Budi Karya Sumadi (Menhub), dan Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR) dekat tengan PDI Perjuangan.
Berikut profil lima kader banteng tersebut:
1. Juliari Batubara (Menteri Sosial)
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Jawa Tengah I. Ia berada dalam Komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, serta Standardisasi Nasional.
Sebelum menjadi anggota DPR, Juliari Batubara mengenyam pendidikan di Amerika, yakni Riverside City College pada tahun 1991-1995 dan Chapman University tahun 1995-1997.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Juliari Batubara memulai kariernya sebagai pengusaha. Ia masuk ke dalam perusahaan pelumas milik ayahnya dan memiliki banyak kekayaan.
2. Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM)
Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D. adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Kerja yang menjabat sejak 27 Oktober 2014. Ia sebelumnya duduk sebagai anggota DPR RI di Komisi II pada periode 2004 – 2009. Ia merupakan politisi PDI Perjuangan. Ia berlatar belakang sebagai aktivis organisasi, akademisi, intelektual dan pimpinan di perguruan tinggi.
Ia mulai bekerja Pengacara & Penasehat Hukum 1978-1983, kemudian menjadi pembantu dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen pada kurun 1980-1983. Kemudian sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen (1998-1999) dan peneliti di NCSU pada tahun 1992-1994. Dia juga menjadi Asisten Riset Departemen Sosiologi and Antropologi di NCSU. Dan sejak tahun 2000 hingga saat ini ia masih menjadi dosen.
3. Tjahjo Kumolo (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)
Tjahjo Kumolo, SH, adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia sejak 23 Oktober 2019, pada Kabinet Indonesia Maju.
Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja.
Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014 dari PDI Perjuangan dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
4. Pramono Anung ( Menteri Sekretaris Kabinet)
Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia sejak 12 Agustus 2015. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Pramono Anung lahir di Kediri, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.
Ia mengawali kariernya dengan menggeluti dunia bisnis dengan banyak memangku posisi penting, misalnya direktur di PT. Tanito Harum (1988-1996) dan PT. Vietmindo Energitama (1979-1982), serta komisaris di PT. Yudhistira Haka Perkasa (1996-1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota PDI Perjuangan.
5. Gusti Ayu Bintang Darmavati (MenPPA)
Presiden Jokowi resmi menunjuk I Gusti Ayu Bintang Darmavati sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Wanita yang akrab disapa Bintang tersebut menggantikan Menteri PPPA terdahulu, Yohana Yembise. Bintang adalah istri dari mantan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Saat Puspayoga masih menjabat sebagai menteri, Bintang duduk sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementrian Koperasi dan UKM.
Perempuan kelahiran Bali, 24 November 1968 itu aktif di Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas), menjabat sebagai Ketua Bidang Manajemen Usaha. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Bidang II Penggerak PKK, serta Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja.
Pada Mei 2019, melalui lelang, Bintang berhasil menjadi satu dari delapan pejabat Eselon II Pemkot Denpasar. Ia dilantik sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar. Tak hanya aktif di pemerintahan, Bintang juga punya kegemaran di bidang olahraga, khususnya tenis meja.
Kecintaannya pada tenis meja membawa Bintang pada berbagai pertandingan. Ia bahkan menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali pada 2015-2019.
Berikut nama menteri kabinet 2019-2024 dan kementerian atau lembaga yang dipimpinnya:
1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mohammad Mahfud
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhajir Effendy
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut Binsar Panjaitan
5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
7. Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
8. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Marsudi
9. Menteri Agama: Fachrul Razi
10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly
11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
13. Menteri Kesehatan: dokter Terawan
14. Menteri Sosial: Juliari Batubara
15. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziah
16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif
19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
20. Menteri Perhubungan: Budi Karya
21. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G. Plate
22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
25. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar
26. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofjan Jalil
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo
29. Menteri BUMN: Erick Thohir
30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati
33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali
35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia
38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Baca: PDI Perjuangan: Penyusunan Kabinet Hak Prerogratif Presiden
Jokowi berharap para menteri yang dipilih bekerja keras dan cepat. Presiden juga ingin para menteri bekerja dengan terobosan baru.
"Saya ingin para menteri terpilih adalah sosok yang inovatif, produktif, pekerja keras dan cepat. Sosok yang tidak terjebak rutinitas yang monoton," tutur Jokowi melalui akun twitter @jokowi pada Senin (21/10).
Setelah diumumkan, menteri kabinet baru Jokowi ini dilantik di Istana Negara pada pukul 10.30 WIB.