Manado, Gesuri.id – Pada pekan ketiga Juni 2018 ini, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali mengekspor tepung kelapa ke Belanda. Rupanya, pasar Eropa begitu meminati tepung kelapa Sulut sehingga pengirimannya terus dilakukan setiap pekan.
Bahkan menurut Gubernur Sulut Olly Dondokambey tak hanya ke Belanda saja, tapi ke seluruh dunia, seperti ke Italia, Inggris, Jerman, berbagai negara di Asia, Afrika, hingga Amerika.
Olly mengatakan saat ini Sulut tetap mengekspor produk turunan kelapa baik buah kelapa utuh, sabut kelapa, tepung kelapa, arang tempurung ke berbagai negara di dunia.
Namun harus diakui, diversifikasinya masih sangat kecil dan terus diupayakan untuk meningkat lagi. Itu karena dampaknya cukup besar bagi pendapatan devisa untuk negara dan kesejahteraan petani dan pengekspor di Sulut.
Baca: Steven Pastikan Solusi Penjualan Hasil Panen Petani Kopra
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Minggu (24/6) mencatat tepung kelapa yang diekspor ke Belanda pada pekan ketiga bulan Juni ini sebanyak 13 ton dan mampu menghasilkan devisa sebesar 21.775 dolar Amerika Serikat (AS).
Jenny Karouw melanjutkan pengekspor harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, jangan sampai mengecewakan pembeli.
“Karena pasar internasional tidak ingin dikecewakan, sehingga kualitas dan kuantitas produk harus diperhatikan,” jelasnya.
Tepung kelapa, Ia menambahkan diproses sedemikian rupa sehingga menjadi tepung dan siap dijadikan bahan baku pembuatan roti, kue kering dan makanan lainnya.