Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bidang Perindustrian Qomaruddin meminta pemerintah segera menindak mafia penimbun masker akibat ketersediaan masker di beberapa daerah di Indonesia langka, termasuk di Jakarta.
Baca: Corona Muncul, Tina Toon Minta Formula E Dibatalkan
Masker yang ada di pasaran pun harganya melonjak hingga 400 ribu per box dengan isi 50 Pcs.
Padahal penggunaan masker menjadi salah satu solusi menghambat penyebaran virus corona. GMNI pun, lanjutnya, menegaskan seharusnya pemerintah lebih siap dan sigap dalam hal ini.
Menurutnya, GMNI mencatat kelangkaan masker terjadi karena dua hal.
"Pertama, turunnya produktivitas pabrik masker karena kekurangan bahan baku yang juga harus mendatangkan dari China," ujar Qomaruddin.
Kemudian penyebab kedua,adalah tingginya permintaan pasar. Hal itu turut melahirkan oknum-oknum pengusaha yang diduga memborong (menimbun) masker untuk di kirim ke negara lain seperti ke China, Korea Selatan dan Jepang.
"Atas kedua persoalan itu, pemerintah wajib hukumnya menyelesaikan persoalan ini, menertibkan oknum-oknum yang bermain," tegas Qomaruddin.
Qomaruddin melanjutkan, bila Pemerintah terlambat bertindak atau bahkan membiarkan oknum-oknum tersebut “bermain” akan menyebabkan situasi makin memburuk.
Baca: Aksi Nyata Whisnu Sakti Tangkal Penyebaran Virus Corona
"Bila tindakan cepat tak dilakukan, wabah Corona bisa cepat tersebar di Indonesia, " tambah Qomaruddin.
Seperti diketahui, pada Senin (2/3) Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua pasien yang terjangkit virus Corona, yakni seorang ibu umur 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun. Keduanya terjangkit virus corona setelah kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia. Selanjutnya, kedua pasien ini diisolasi untuk perawatan di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara.