Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan Indonesia lahir dari kesadaran atas perbedaan. Ia pun meminta agar ikatan dan rasa nasionalis terus dipertahankan.
“Ikatan dan rasa nasionalis ini mesti kita pertahankan bahwa kita punya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini adalah negara yang lahir dari kesadaran atas perbedaan, plurasisme,” ucap Mahfud dalam Seminar Kebangsaan di Universita Buddhi Dharma, Rabu (29/11/2023).
Latar belakang itu menurutnya menjadi salah satu alasan kuat agar bangsa Indonesia terhindar dari adanya diskriminasi. Mahfud menyebut tidak boleh ada kelompok yang lebih besar menindas dan mendiskriminasi kelompok yang lebih kecil.
“Oleh sebab itu tidak boleh ada diskriminasi oleh sekelompok yang merasa paling besar kemudian dia disskriminasi kelompok yang kecil,” ungkapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu lantas mencontohkan dirinya yang terlahir sebagai pemeluk agama Islam. Meski menjadi mayoritas di Indonesia, ia tetap tegas menolak adanya diskriminasi.
“Saya sering katakan, saya orang islam, mayoritas di Indonesia, 87 persen, yang lain terbagi agama lain,” ucap dia.
“Tapi meski begitu saya tetap katakan tidak boleh orang yang merasa mayoritas sewenang-wenang kepada orang yang lebih sedikit,” sambungnya.
Hal serupa, kata dia, harus dilakukan dalam menyikapi perbedaan suku, ras, agama dan antar golongan yang ada. Ia menyebut bahwa perbedaan itu merupakan anugerah dari Tuhan.
