Ikuti Kami

Marinus Gea Pertanyakan Kinerja Pelni

Marinus juga mengatakan, jika ketika dirinya kecil sangat terbantu dengan adanya Pelni.

Marinus Gea Pertanyakan Kinerja Pelni
Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea mempertanyakan kinerja Pelni. Sebagai penyedia transportasi angkutan laut, Pelni diminta hadir untuk masyarakat.

Marinus juga mengatakan, jika ketika dirinya kecil sangat terbantu dengan adanya Pelni.

“Saya ini lahir di Nias, Gunungsitoli waktu saya masih kecil, saya sampai Jakarta itu naik Pelni dulu tahun 92 itu,” kata Marinus saat FGD Pelni di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (10/7).

Baca: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025

Menurutnya, dengan kehadiran Pelni, sangat membantu masyarakat khususnya yang berada di wilayah kepulauan.

“Hari ini gak ada kapal Pelni yang datang ke sana. Jadi kehadiran negara untuk pelayanan transportasi laut itu sudah mulai hilang,” ujarnya.

Marinus melanjutkan, kehadiran Pelni menjadi penantian dari masyarakat-masyarakat di wilayah kepulauan.

“Saya kira bukan hanya Nias, tapi juga daerah-daerah pinggiran yang kesulitan transportasi,” tegas politikus PDI Perjuangan tersebut.

Ia juga mempertanyakan soal layanan asuransi yang saat ini sedang disidik oleh KPK.

“Mungkin sedikit saja kita diberikan kenapa bisa sampai begitu, apakah hari ini pemerintah mengatakan seperti yang di sana tapi kejadiannya tidak seperti itu?” katanya.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Selain itu, Marinus juga menyebut jika ada temuan lain. “Tadi di Perumnas kan ada temuan tuh PUPR membangun di tanah Perumnas, maka itu menjadi temuan BPK,” terangnya.

Ia juga mengaku pernah mempertanyakan kerja sama antara HK dan dibangun jalan tol oleh pemerintah.

“Nah apakah itu menjadi temuan juga bagaimana mengkapitalisasi aset yang dikeluarkan dari APBN, ini dulu kita dalami bersama-sama waktu kita di Medan. Jadi apakah itu tidak menjadi temuan juga bagaimana mengkapitalisasi itu menjadi ini, kerja samanya seperti apa, ada APBN dikeluarkan untuk membangun jalan itu, tapi pengelolaannya di HK. Lalu kemudian pengakuan asetnya seperti apa?” tandasnya.

Quote