Wamena, Gesuri.id - Wakil Bupati (Wabup) Jayawijaya Marthin Yogobi mengingatkan aparat distrik dan kampung merupakan mata dan telinga pemerintah kabupaten sehingga diharapkan dapat menjadi corong untuk mensosialisasikan setiap program kerja pemerintah.
Baca: Pengibaran Bendera LGBT Kebal Hukum Tapi Provokatif
Termasuk, tegasnya, keamanan yang menjadi kunci utama masuknya pembangunan di suatu daerah.
“Orang selalu bilang Kosi Hilapok itu daerah rawan, beberapa kali pernah kejadian di sini. Namun Saya lihat akhir-akhir ini sudah terlihat ada perubahan. Saya harap suasana ini tetap dijaga, karena masuknya pembangunan di suatu daerah tergantung keamanan daerah itu,” tutur wabup disela-sela kunjungannya ke distrik Hubikosi, Selasa (17/5).
Terkait itu, ia juga berpesan agar masyarakat jangan jauh dari gereja.
"Sebagai umat masyarakat harus selalu dekat dengan gereja. Karena tempat ini dibuka dengan Injil sebelum masuknya Pemerintah,” kata dia.
Sehingga, lanjutnya, ia mengingatkan masyarakat untuk selalu membangun kerjasama dengan gereja tanpa terkecuali, baik dalam kegiatan pelayanan maupun kegiatan gereja lainnya.
“Gereja itu seperti honai atau tempat berkumpul, jadi hari minggu jangan ke pasar tapi hari minggu kita fokus ke gereja. Rehap gereja bagus tapi jika setiap hari minggu kosong itu percuma,” ucap politikus PDI Perjuangan itu.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati juga mengingatkan warga untuk tetap mempertahankan filosofi masyarakat Lembah Baliem yakni 3W (Wam, Wen, Wene).
Jayawijaya merupakan daerah dengan potensi pertanian yang besar sehingga wakil bupati meminta masyarakat untuk tekun mengolah lahan yang ada.
Baca: Edo Kaize Kaget Lantai Kelas SMAN 1 Asiki Papua Masih Tanah
“Tanah ini potensinya besar tapi kenapa kita tidak bisa kerja, apakah mungkin karena selalu dimanjakan modal? 3W (Wam, Wen, Wene) adalah filosofi orang lembah Baliem yang harus selalu dipegang. Tuhan berikan kami tanah yang subur untuk itu mari kita olah tanah ini,” ajaknya.
Pada kesempatan itu, Marthin juga meminta para kepala kampung untuk memaksimalkan dana desa guna membangun kampung masing-masing, tentunya dengan melibatkan para pemuda dan pemudi kampung. Dengan begitu dapat menjauhkan pemuda dari hal-hal negatif seperti miras dan ganja.