Medan, Gesuri.id - Wali Kota Bobby Nasution mengungkapkan dirinya akan mengelola APBD Kota Medan yang mencapai Rp6 triliunan pertahun untuk melakukan pembenahan infrastruktur.
Itu artinya, lanjutnya, selama lima tahun masa kepemimpinan sebagai kepala daerah ada Rp30 triliun APBD yang dapat dikelola untuk menangani berbagai permasalahan klasik Kota Medan.
Baca: Ahok Bilang Begini Soal Jabatan Menteri Investasi
Khusus masalah infrastruktur, terutama jalan, Bobby Nasution menargetkan dalam waktu 2 tahun dapat dituntaskan.
“Kota Medan memiliki 2,5 juta penduduk dan terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan dan 2001 lingkungan. Maka, kita serap masukan dan aspirasi masyarakat untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Jadi, dengan jumlah APBD yang ada kita dapat melakukan realisasi kerja dan program sesuai yang diharapkan masyarakat,” ungkapnya saat diberi kepercayaan menjadi narasumber dalam kuliah umum (stadium general) bagi praja IPDN di Gedung Balairung Rudini IPDN Kampus Jatinangor, Senin (19/4).
Dalam kuliah umum tersebut, Wali Kota mengusung tema "Strategi Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan Daerah Di Era Pandemi Covid-19".
Selain praja, stadium general ini juga turut dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Akmal Malik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Kalimantan Utara Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Minahasa Joune Ganda dan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin.
Dalam pemaparannya, Bobby Nasution menceritakan pengalamannya menjalani masa dan tahapan Pilkada Kota Medan 2020 di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, terutama saat masa kampanye. Namun, kondisi tersebut, harus tetap disikapi dan dijalani dengan selalu mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.
Kemudian, Bobby Nasution menyampaikan, ada lima program unggulan yang menjadi target untuk dilaksanakan. Di bidang kesehatan, jelasnya, concern penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, pembentukan aplikasi data Covid-19 hingga tingkat lingkungan guna mengetahui berapa jumlah warga yang terpapar Covid-19 sehingga bisa dibentuk lockdown lingkungan.
Di bidang infrastruktur, kata Bobby Nasution, Pemko Medan akan meningkatkan kualitas infrastruktur. Dikatakannya, Kota Medan memiliki 3.279,5 km jalan dan harus bisa ditingkatkan kualitasnya selama dua tahun.
Baca: Hari Kartini, Tokoh Perempuan Indonesia Bukan Kaleng-Kaleng
“Kita belum memulainya, sebab Medan saat ini memasuki musim penghujan. Jadi, kita takut memulainya karena fokus pengerjaan yang kita lakukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan,” jelasnya.
Lalu di bidang kebersihan, Bobby Nasution mengatakan, TPA di Kota Medan masih menggunakan sistem open dumping sehingga hal ini yang menjadi salah satu faktor penilai terbesar yang menyebabkan Medan menjadi kota terjorok tahun 2019. Karenanya, diupayakan mengubahnya menjadi sanitary landfill. Di samping itu, tambahnya, mengupayakan ada TPA regional dan telah berkolaborasi langsung dengan Bupati Deli Serdang sehingga saat ini ada lahan seluas 16,3 hektar di Desa Sumbul Sinembah Tanjung Mulia Hilir Deli Serdang untuk dijadikan TPA regional. Dilansir dari pdiperjuangansumut.