Jakarta, Gesuri.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo angkat bicara akan tuntutan pentolan FPI Rizieq Shihab yang menginginkan pembubaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Mendagri menyebutkan, pihak yang mengkritik BPIP belum memahami tugas dan fungsi badan tersebut.
Baca: BPIP Puji Penyelenggaraan Pemilu yang Berjalan Damai
"Saya kira yang mengkritik BPIP, dia belum paham mengenai fungsi dan tugas BPIP," ungkap Mendagri di Jakarta seperti dikutip melalui laman detik.com di Jakarta, Senin (26/8).
Lebih lanjut mantan Sekjen PDI Perjuangan ini menilai urusan Pancasila sudah final sebagai ideologi bangsa.
Sehingga, setiap keputusan politik pembangunan diimplementasikan dengan Pancasila.
"Urusan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah final, baik sebagai ideologi negara, dan setiap keputusan politik pembangunan di semua tingkatan itu harus diimplementasikan dengan Pancasila," paparnya.
Adapun BPIP merupakan badan yang dibentuk Presiden Jokowi dan diisi tokoh-tokoh seperti Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, Syafii Maarif, hingga Mahfud Md di posisi Dewan Pengarah.
"Jadi BPIP itu berisi tokoh-tokoh, sampai seorang mantan presiden pun, tokoh yang ada mau. Itu kan demi untuk menjaga keutuhan, kebersatuan bangsa dan negara ini. Kalau ada yang mempermasalahkan BPIP, sama saja permasalahkan Pancasila. Padahal itu sudah final Pancasila itu," kata Tjahjo.
Baca: BPIP-Kemendagri Sepakati Pembinaan Ideologi Pancasila
Sebelumnya, Rizieq Shihab mengatakan BPIP tidak paham hakikat dan esensi Pancasila. Dia mengatakan Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, bukan pilar negara.
Dia meminta agar tidak ada yang menyalahkan jika BPIP dikritisi, bahkan diminta dibubarkan.