Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara meminta masyarakat ikut berperan aktif mengawasi bansos yang berkualitas baik agar tepat sasaran sampai kepada keluarga yang berhak dan membutuhkan.
Mensos menegaskan bantuan sosial (bansos) yang didistribusikan kepada 1,9 juta masyarakat kurang mampu di Jabodetabek yang terdampak Covid-19 adalah bentuk kehadiran negara.
Baca: Mensos: 198 KK Sejahtera di Luar Bantuan Presiden
Pemerintah bekerja keras memastikan bansos yang berkualitas baik ini tepat sasaran sampai kepada keluarga yang berhak dan membutuhkan. Masyarakat juga diminta ikut berperan aktif mengawasi.
Bansos sembako senilai Rp 600.000 akan disalurkan selama tiga bulan (April-Juni). Setiap bulan dilakukan dua kali penyaluran dengan masing-masing paket senilai Rp 300.000 per keluarga. Bansos sembako yang mulai disalurkan Senin (20/4/2020) ini didistribusikan kepada 1,3 juta keluarga di DKI Jakarta dan 600.000 keluarga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Dalam penyaluran bansos sembako ini, pemerintah melibatkan PT Pos Indonesia dan sejumlah mitra lainnya seperti operator ojek daring. Terkait penyaluran bansos yang rawan penyimpangan, Mensos minta masyarakat juga ikut berperan aktif mengawasi.
"Mari kita sama-sama mengawasi. Artinya, jujur kalau 100% tepat sasaran saya kira suatu hal yang mustahil," katanya melalui wawancara via telepon dengan Beritasatu TV di Jakarta, Selasa (21/4).
Mensos memahami jika ada kekhawatiran masyarakat bahwa bantuan akan tidak tepat sasaran. Oleh karena itu pihaknya tidak ingin grasa-grusu dalam penyaluran bansos.
Baca: TB Hasanuddin Dukung Pelarangan Mudik Jokowi
Juliari pun menegaskan, untuk sembako yang resmi dari pemerintah pusat baru diluncurkan Senin (20/4/2020). Sedangkan jika ada bansos yang sebelumnya diterima warga, itu berasal dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, atau satu dua kementerian secara spontan.
Bansos yang diluncurkan pemerintah pusat adalah bansos yang pola distribusinya diupayakan tidak menimbulkan kerumunan karena sesuai dengan mekanisme social distancing dan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah daerah.
"Apa yang kami persiapkan sekarang ini tentunya agar tepat sasaran dan tidak mengakibatkan ada kerumunan warga. Sehingga kami kirimkan langsung ke penerimanya," ucapnya.