Trenggalek, Gesuri.id - Pemkab Trenggalek menggelar operasi pasar minyak goreng di tiga lokasi di Kabupaten Trenggalek, Senin (31/1).
Baca: Adian: Bongkar Pasang Dirut BUMN Hambat Kinerja Anak-Cucu
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, operasi pasar ini untuk menghadapi kelangkaan stok di pasaran dan menekan harga yang masih tinggi.
“Operasi pasar minyak goreng ini untuk menghadapi kelangkaan, yang kedua yakni harga yang masih tinggi di beberapa pasaran,” kata Arifin, usai meninjau operasi pasar minyak goreng di halaman parkir timur Alun-alun Trenggalek.
Dalam operasi pasar ini Pemkab menetapkan harga satuan per liter minyak goreng (migor) Rp 13.500. Menurut Arifin, sebagian besar orang yang hadir dalam operasi pasar ini adalah pelaku UMKM.
“Ini penting agar tidak ada kenaikan harga sektor-sektor yang lain juga,” papar bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek ini.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk mencari minyak goreng di toko swalayan berjaringan nasional agar mendapat harga yang lebih terkontrol.
Sementara itu, seorang warga Kabupaten Trenggalek Tata Rasita mengatakan, operasi sembako minyak goreng dengan harga murah ini cukup membantu warga. “Sebab kemarin itu jika kita beli (minyak goreng) di swalayan, cepat habis,” bebernya.
Baca: Hasto Beberkan Kaitan Penjajahan, Orba, Green-Blue Economy
Dalam operasi sembako minyak goreng ini, satu orang yang ingin membeli minyak goreng diwajibkan membawa KTP. Selain itu satu orang hanya bisa membeli dua liter minyak goreng.
Selain di alun-alun, operasi pasar minyak goreng ini juga dilakukan di halaman kantor Kecamatan Pogalan, dan halaman kantor Kecamatan Suruh. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.