Pasuruan, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam, mendorong perusahaan pelat merah untuk terus berkiprah memberdayakan umat, baik dari aspek sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, dan sebagainya.
“BUMN tidak hanya harus berdampak ekonomi ke masyarakat, tetapi juga berdampak sosial. Pemberdayaan yang dilakukan BUMN harus terus membawa manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ujar Mufti Anam saat kegiatan sosialisasi “Peran BUMN untuk Pemberdayaan Umat” di Pasuruan, Sabtu (18/12).
Kegiatan tersebut dihadiri para perwakilan masyarakat dari berbagai kecamatan di Pasuruan.
Baca: Evita: BUMN Jadi Lokomotif Kemajuan Perekonomian
Mufti mengatakan, BUMN memiliki jaringandi seluruh Indonesia, bahkan hingga ke pelosok desa. Gerak bisnisnya bermacam-macam, mulai pangan, energi, keuangan, industri manufaktur, infrastruktur, dan sebagainya.
Kehadiran BUMN-BUMN itu selama ini telah memberdayakan umat dalam berbagai bidang. Misalnya dengan memberdayakan UMKM, kaum santri, anak-anak muda, kaum perempuan, dan sebagainya agar bisa mandiri dalam perekonomian.
Ke depan, lanjut dia, program pemberdayaan umat harus terus ditingkatkan dan diperluas ke berbagai segmen serta wilayah.
“Pemberdayaan-pemberdayaan umat yang dilakukan BUMN ke depan bisa ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional, meningkatkan kapasitas SDM masyarakat, serta sekaligus meningkatkan pemerataan ekonomi,” papar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Baca: Presiden Minta BUM Desa Jadi Pendorong Usaha-usaha Rakyat
“Saya berharap BUMN semakin konsisten memberdayakan umat, misalnya dengan program yang mendorong kewirausahaan, memberdayakan warga yang belum punya usaha agar berwirausaha sehingga bisa membuka lapangan kerja. Otomatis ini akan mendorong pemulihan ekonomi nasional,” imbuh mantan ketua HIPMI Jawa Timur itu.
Mufti yang berasal dari daerah pemilihan Pasuruan dan Probolinggo, Jatim, itu menambabkan, pola pemberdayaan umat yang dilakukan BUMN ke depan juga harus berdimensi keadilan. Misalnya dengan semakin meningkatkan program pemberdayaan untuk penyandang disabilitas.
“Tentu juga pemberdayaan kaum perempuan sebagai sebuah langkah afirmasi dari BUMN untuk mencegah feminisasi kemiskinan, untuk semakin meningkatkan kapasitas kaum ibu sebagai pilar kemajuan bangsa,” pungkasnya.