Ikuti Kami

Mufti Anam Ajak Semua Pihak Pahami & Bumikan Empat Pilar Kebangsaan

Politisi muda itu mengajak semua kalangan untuk terus memahami dan membumikan Empat Pilar Kebangsaan. 

Mufti Anam Ajak Semua Pihak Pahami & Bumikan Empat Pilar Kebangsaan
Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam terus berupaya mensosialisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan yang dimiliki Indonesia. 

Politisi muda itu mengajak semua kalangan untuk terus memahami dan membumikan Empat Pilar Kebangsaan. 

Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan

Seperti diketahui, Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang luar biasa. Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014.

“Empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Mufti.

Dia menjelaskan, empat pilar kebangsaan tersebut sangat relevan untuk menghadapi beragam tantangan zaman, mulai persoalan geopolitik global, ketahanan pangan, sampai problem sosial-ekonomi lainnya. Termasuk untuk melewati tantangan ekonomi yang tidak mudah dalam beberapa waktu terakhir.

”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.

Baca: Ganjar Pranowo Dukung Efisiensi Anggaran

”Nilai-nilai dalam 4 Pilar Kebangsaan dapat menjawab tantangan kekinian. Misalnya bagaimana kita membangun gotong royong dan kepedulian. Coba tengok tetangga kanan dan kiri, jangan sampai ada yang kesusahan, atau bahkan tak bisa makan. Mari saling bantu,” imbuh mantan ketua HIPMI Jawa Timur tersebut.

Mufti pun mengajak warga untuk selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama. Meski ada perbedaan agama, suku,  dan latar belakang lainnya, semuanya merupakan satu bagian dari rumah besar Indonesia tercinta. “Kalau kita bertengkar karena beda agama atau suku, negara tidak akan bisa maju, daerah kita tidak akan bisa maju,” ujarnya.

Quote