Ambon, Gesuri.id - Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku ke-74 memiliki nilai sejarah seiring dengan HUT RI ke-74 pada 17 Agustus lalu.
"HUT Provinsi Maluku pada 2019 memiliki nilai sejarah karena momentumnya seiring dengan peringatan ulang tahun Republik Indonesia ke-74, di mana Maluku tercatat sebagai salah satu dari delapan provinsi kemerdekaan," ujar Murad, saat memimpin peringatan HUT Maluku di Lapangan Merdeka Ambon, Senin (19/8).
Baca: PDI Perjuangan Yogyakarta Ziarah ke TMP Kusumanegara
Jumlah provinsi di Indonesia pada awal kemerdekaan sebanyak delapan daerah sebagaimana keputusan Sidang II Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sidang II PPKI ini dilaksanakan pada 19 Agustus 1945.
Delapan provinsi tersebut yakni, Provinsi Sumatera dengan gubernurnya Teuku Mohammad Hasaan, Jawa Barat (Sutardjo Kartohadikusumo), Jawa Tengah (R.A. Panji Soeroso), Jawa Timur (R.M. Suryo), Sunda Kecil (Mr. I. Gusti Ketut Pudja), Maluku (Mr. J. Latuharhary), Sulawesi (R. G.S.S.J. Ratulangi), dan Provinsi Kalimantan dengan Gubernur Ir. Pangeran Mohammad Noor.
Karena itu, Gubernur mengingatkan agar semua komponen bangsa Indonesia di Maluku haruslah menghargai jasa para pahlawan dan meneladani kinerja yang tanpa pamrih demi kemerdekaan.
"Maluku membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang profesonal, jujur dan bersih dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial, makanya teladanilah perjuangan para paahlawan maupun pemimpin yang meletakkan dasar RI," ungkapnya.
Baca: PDI Perjuangan Gelorakan Kembali Semangat Bung Karno
Ia juga mengingatkan, semua pihak harus siap menyambut pengembangan dan pembangunan Blok Migas Masela yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi Maluku, sehingga patut dikelola dengan baik.
"Pengoperasiannya akan memberikan manfaat ganda bagi Maluku, terutama mengentaskan kemiskinan dan pengangguran sehingga harus menyiapkan SDM sejak dini, agar mampu berperan serta dalam pengelolaan Migas Blok Masela maupun SDA lainnya seperti potensi kelautan dan perikanan yang memiliki nilai ekonomis pangsa pasar ekspor," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku ini.