Ikuti Kami

Musim Hujan, Kenneth Minta Dinas SDA Fokus Pengerukan Lumpur di Seluruh Sungai Jakarta

Hujan sedang hingga lebat akan mengguyur sejumlah provinsi di Indonesia, salah satunya Jakarta.

Musim Hujan, Kenneth Minta Dinas SDA Fokus Pengerukan Lumpur di Seluruh Sungai Jakarta
Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth.

Jakarta, Gesuri.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat yang masih berpotensi melanda sejumlah wilayah. Kondisi ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer yang aktif, seperti angin Monsun Asia yang membawa kelembapan tinggi, dan fenomena La Nina lemah yang memperkuat curah hujan di wilayah tropis.

Lalu gelombang ekuator Rossby dan Kelvin yang memicu pembentukan awan konvektif, serta nilai OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang negatif di sebagian besar wilayah. Kondisi tersebut juga menambah risiko bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hujan sedang hingga lebat akan mengguyur sejumlah provinsi di Indonesia, salah satunya Jakarta.

Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth meminta kepada Pemerintah Daerah Khusus Jakarta dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebaiknya mulai fokus dalam program pengerukan sedimen lumpur pada seluruh sungai di Jakarta, saat musim penghujan saat ini. 

Pasalnya, pengerukan sedimen lumpur merupakan salah satu upaya jitu, praktis dan hemat biaya untuk meminimalisir banjir di Jakarta. Sehingga kali dan sungai yang terdapat di Jakarta bisa lebih maksimal volumenya dalam menampung air hujan maupun banjir kiriman, dan tidak kembali meluap ke permukiman penduduk atau ke jalan-jalan.

"Jakarta sudah mulai memasuki musim penghujan, Dinas SDA menurut saya fokus saja dulu di program pengerukan lumpur secara serentak di seluruh sungai-sungai Jakarta. Kegiatan ini lebih sederhana dan tidak membutuhkan waktu perencanaan yang terlalu lama serta hemat biaya. Karena pengerjaan masalah banjir ini tidak bisa dilakukan secara sporadis, tetapi harus dilakukan secara fokus, spesifik dan terukur," kata Kenneth dalam keterangannya, dikutip Sabtu (25/1/2025).

Pria yang akrab disapa Bang Kent itu meminta Dinas SDA untuk membuat peta pengerukan lumpur di 13 sungai sebagai program penanganan banjir. Dengan adanya pemetaan ini sebagai parameter kinerja agar terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan bagi Masyarakat Jakarta. Program pengerukan sedimen lumpur secara berkala agar dapat menampung debit air yang banyak pada saat hujan turun, banjir kiriman atau air laut pasang.

"Dinas SDA harus melakukan mapping terlebih dahulu di 13 sungai Jakarta, kemudian disusun agenda pengerukan secara berkala dan serentak. Saya berharap dengan optimalnya pengerukan lumpur, maka secara berkesinambungan dampak musibah banjir akan semakin berkurang dari waktu ke waktu," beber Anggota Komisi C DPRD Jakarta ini.

Kepala BAGUNA DPD PDIP DKI Jakarta ini pun memberikan beberapa saran konkret kepada Pemda Jakarta dalam rangka mengantisipasi potensi bencana banjir di musim hujan ini.

Pertama, Pemda Jakarta segera memastikan bahwa seluruh infrastruktur drainase berfungsi maksimal dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin. Pemda juga diharapkan dapat melakukan pengerukan lumpur di sungai/kali di Jakarta serta mempercepat normalisasi sungai dan saluran air agar mampu menampung volume air yang tinggi.

Kedua, Pemda perlu memastikan sistem peringatan dini (early warning system) berjalan efektif dan cepat disampaikan kepada masyarakat. Simulasi evakuasi untuk masyarakat juga perlu diperkuat, agar warga yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa dengan cepat bergerak menuju tempat aman.

Ketiga, Pemda perlu memaksimalkan kapasitas pompa air dan memastikan operasionalnya berjalan lancar. Hal ini penting untuk menghindari genangan air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.

Keempat, Pemda juga diminta untuk menggencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara mitigasi banjir yang sederhana namun efektif, seperti menjaga kebersihan saluran air dan mengurangi pembuangan sampah sembarangan.

Kelima, Pemda diminta untuk melibatkan berbagai sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum dalam berbagai program mitigasi banjir. Pendekatan kolaboratif akan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik.

"Untuk program pembangunan infrastruktur soal banjir harus direalisasikan secara komprehensif,holistik dan integral oleh Pram-Rano pada saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Dan harus di pahami bahwa esensi penanganan banjir Jakarta membutuhkan pendekatan yang terpadu dan berkesinambungan, serta kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengurangi dampak banjir di masa depan," tutup Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII ini.

Sumber: news.detik.com

Quote