Ikuti Kami

Musthofa Ajak Masyarakat Tidak Tolak Uang Edisi Baru 

Menurut Musthofa, sebagai masyarakat yang baik harus bangga terhadap rupiah, bangga terhadap produk dalam negeri dan mencintai rupiah.

Musthofa Ajak Masyarakat Tidak Tolak Uang Edisi Baru 
Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa.

Kudus, Gesuri.id – Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa bersama Bank Indonesia (BI) kembali mengenalkan uang rupiah baru ke masyarakat.

Pihaknya mensosialisasikan uang rupiah yang baru (tahun 2022) mulai dari pecahan seribu, dua ribu hingga seratus ribu rupiah.

Menurut Musthofa, uang baru ini belum beredar merata di masyarakat. Kendala demikian dengan adanya uang baru ini akan meminimalkan penipuan uang palsu.

Baca: Banteng DKI Jakarta Minta Pembangunan ITF Dilanjutkan

“Uang baru beredar belum secara merata, namun ketika ada transaksi dengan uang baru saya minta masyarakat Kudus khususnya jangan menolak. Ini uang baru bukan uang palsu,” kata Musthofa di Grha Idola Desa Jurang Kecamatan gebog, Kudus, Minggu (6/11).

Masih menurut Musthofa, sebagai masyarakat yang baik harus bangga terhadap rupiah, bangga terhadap produk dalam negeri dan mencintai rupiah.

“Masyarakat Kudus bertahap harus faham tentang uang pecahan baru,” harapnya.

Dengan adanya uang baru ini Musthofa berharap beriringan dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kudus.

Selanjutnya sosialisasi kedua tentang penggunaan pembayaran non tunai atau Qris.

“Jadi masyarakat tidak perlu membawa uang tunai tapi membawa sistem E-Banking atau e-wallet atau dompet digital, jadi praktis dan efisien,” tandasnya.

Sementara itu, Jesaja Marthin Richard Asisten Direktur dari BI Jateng Mengatakan masyarakat harus paham dan bangga terhadap rupiah.

“Sehingga BI kerjasama dengan Komisi XI yakni dengan Pak Musthofa mensosialisasikan tentang rupiah yang baru” katanya.

Baca: Pemuka Agama Diharapkan Saling Memaafkan Kesalahan Masa Lalu

Dalam pemaparan sosialisasi tersebut, BI menunjukkan uang rupiah yang baru 2022, kemudian beberapa perwakilan masyarakat disuruh maju ke depan untuk bisa mengenali rupiah yang baru dengan cara 3D (dilihat, diraba, dan diterawang).

“Sementara untuk peredaran uang rupiah baru 2022 ini belum terlalu banyak karena masih punya pecahan emisi yang 2016 yang cukup dan kondisinya masih bagus” ucapnya.

Untuk penukaran uang, lanjut Jesaja, BI membuka melalui Aplikasi Pintar. Namun, sementara ini masih di kota Semarang.

“Kalau Kudus nanti Kami usahakan melalui perbankan saja” lanjutnya.

Jesaja mengaku bersyukur karena inflasi di Indonesia tetap terkendali selama pandemi Covid-19.

“Kita bersyukur selama dua tahun pandemi, berkat sinergi banyak pihak, seperti Pak Musthofa dari Komisi XI DPR RI yang turut bekerja memastikan tingkat inflasi terkendali dan ekonomi tetap stabil di tengah situasi sulit,” ucap Jesaja.

Quote