Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Maria Yohana Esti Wijayati mengingatkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) agar tidak lagi mengincar guru yang bekerja di Papua. Esti menegaskan guru dan tenaga kesehatan tidak boleh menjadi korban ambisi politik.
Hal tersebut disampaikan Esti usai sejumlah guru dan tenaga kesehatan diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret lalu. Serangan ini menewaskan seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca: Kata Ganjar Pranowo Soal Rencana KIM Plus Jadi Koalisi Permanen
"Kita meminta kepada siapapun itu, kalau Anda berbicara target politik, jangan jadikan guru-guru dan tenaga kesehatan ini menjadi korban," kata Esti saat memimpin rombongan Komisi X dalam kunjungan kerja atau reses ke Sumatra Barat, Kamis (10/4).
Politikus PDI Perjuangan itu mengaku tidak akan mencampuri urusan politik di Papua. Namun, dia menegaskan jika sudah mengarah ke penganiayaan atau bahkan pembunuhan guru, Komisi X DPR akan merespons langsung.
Esti mengingatkan tingkat pendidikan di Papua tergolong rendah dibanding daerah lain di Indonesia. Oleh sebab itu, negara disebut hadir untuk menjadikan Papua setara dengan daerah lain.
Salah satu cara yang diupayakan pemerintah untuk mengejar kesetaraan adalah mengirimkan guru dan tenaga kesehatan ke Papua. Sehingga, Esti sangat menyayangkan jika guru dan tenaga kesehatan yang mengabdi justru diteror.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
"Banyak kabupaten di Papua yang rata-rata lama pendidikannya di bawah sembilan tahun bahkan tidak lulus sekolah dasar. Atas dasar itu, percepatan dan pemajuan pendidikan di Bumi Cenderawasih wajib dilakukan. Sayangnya, di saat bersamaan tragedi penyiksaan, teror hingga pembunuhan terhadap guru-guru dan tenaga kesehatan terus terjadi," kata Esti.
"Jadi, kalau anda berbicara target politik, jangan jadikan guru dan tenaga kesehatan ini sebagai korban."
Esti meminta pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk lebih memikirkan bagaimana agar guru dan nakes tidak lagi menjadi korban pemberontak.