Bulukumba, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan MY Esti Wijayati turut mendukung perjuangan umat Katolik di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk bisa mendirikan Gereja di Kabupaten tersebut.
MY Esti mengungkapkan, warga Katolik Bulukumba harus melalui proses panjang selama 40 tahun hanya untuk mendapatkan izin mendirikan Gereja. Namun, upaya tersebut hingga kini belum kunjung berhasil.
"Namun, hal itu tidak menyurutkan harapan umat Katolik di Bulukumba. Dengan jumlah umat yang lebih dari 300 orang di Kabupaten tersebut, membuat harapan itu terus terpupuk dalam setiap doa," ujar MY Esti, di Bulukumba, baru-baru ini.
Baca: Bobby Perbaiki Jembatan Yang Sudah 10 Tahun Rusak
MY Esti melanjutkan, proses yang berliku dan terjal dilalui oleh umat Katolik Bulukumba, dengan keyakinan bahwa keberhasilan pasti akan datang.
MY Esti yang merupakan Dewan Pembina Gerakan Masyarakat Gotong-Royong Melawan Intoleransi (Gemayomi) itu mengungkapkan, sebenarnya umat Katolik sudah memiliki 'rumah ibadah sementara' di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.
Rumah Ibadah sementara yang terbuat dari papan kayu itu,didirikan sekitar 10 tahun lalu. Rumah ini dijadikan tempat ibadah, lantaran umat Katolik di Bulukumba memang tidak memiliki gereja. Padahal di kota itu ada sekitar 300 orang umat Katolik.
Namun aktivitas keagamaan di rumah ibadah sementara itu tidak berlanjut setelah ada penolakan sekelompok orang pada 2017.
"Sejak tahun 2017 setelah sebuah peristiwa kop surat yang salah, umat Katolik tidak lagi diperbolehkan beribadat di tempat tersebut, dan harus ke Kabupaten lain untuk bisa mengikuti misa," ungkap MY Esti.
Anggota DPR RI itu melanjutkan, kerinduan untuk bisa beribadat menguatkan keberanian untuk dilakukannya Misa pada Minggu pagi, 11 April 2021.
Dan MY Esti pun berkesempatan mengikuti Misa di tempat tersebut. MY Esti pun mengungkapkan, memang ada warga sekitar yang keberatan pada Misa tersebut.
"Tetapi sepertinya lebih banyak yang tak mempermasalahkannya. Kami sadari, untuk terus melakukan komunikasi terbaik dengan masyarakat sekitar, mencoba dengan segala kerendahan hati. Berharap umat bisa beribadat rutin di tempat tersebut," ujar MY Esti.
Baca: GMNI Fokus Masifkan Ajaran Bung Karno, Bukan Legalitas!
MY Esti berharap, dengan segala upaya dan doa, perjuangan umat Katolik Bulukumba ini bisa berhasil. Dia juga berharap aparat memahami arti pentingnya melindungi hak hak konstitusi rakyat.
"Kami meminta aparat melindungi semua dan menegakkan hak konstitusi rakyatnya," tegas Esti.
Untuk diketahui, menjelang Natal 2019, Umat Katolik di Bulukumba juga diintimidasi untuk tidak menjalankan ibadah Natal. Kala itu, mereka diancam sekelompok orang jika berkukuh menggelar acara keagamaan di rumah ibadah sementara tersebut.
Semenjak ada penolakan, umat Katolik di Bulukumba terpaksa beribadah di hari Minggu di Gereja di kota Bantaeng atau Makassar.