Jakarta, Gesuriid - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati meminta pemerintah memperbaiki mekanisme pemberian makan bergizi gratis (MBG), salah satunya dengan mengutamakan skala prioritas penerima program tersebut.
Misalnya, dengan menyasar sekolah yang memang mayoritas anak didiknya berasal dari keluarga kurang mampu.
"Untuk MBG, sebenernya ada ruang-ruang yang kami berharap Komisi IX nanti karena ini ranahnya mereka, tapi kan yang menerima MBG itu anak-anak sekolah, kami hanya mengusulkan beberapa alternatif kalau dimungkinkan," ujar My Esti, Jumat, 7 Februari.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
"MBG ini mestinya diprioritaskan atau diterapkan tidak untuk semua anak sekolah. Kita semua bisa melihat kalau anak dari keluarga mampu sudah terbiasa sarapan bawa uang saku, bawa duit melihat angka Rp10ribu dijadikan makan, saya nggak bisa membayangkan," sambungnya.
Artinya, lanjut Esti, sekolah yang anak-anaknya banyak berasal dari keluarga mampu bukanlah prioritas dari program MBG. Penyaluran MBG, menurut Esti, bisa diprioritaskan ke daerah-daerah yang angka stunting atau kemiskinannya tinggi.
"Sekali lagi, bahwa kita mendukung sepenuhnya kebijakan untuk makan gizi gratis karena ini penting bagi anak-anak kita, tetapi skala prioritas terpenuhi," kata Esti.
"Atau mungkin diberikan kepada siapa, Rp10ribu itu diberikan kepada keluarganya, tapi catatannya keluarga ini atau orangtuanya harus memberikan bekal yang bergizi, Rp10ribu dimasak sendiri itu akan jauh lebih mempunyai kualitas yang lebih baik ketika dimasak bareng-bareng untuk 3.000 orang, nah hanya sekolah kontrol anak ini bawa bekel ndak? Bekel Rp10rb itu sudah cukup bergizi kalau dari rumah," Legislator PDIP dapil DI Yogyakarta ini.
Dengan mekanisme tersebut, uang Rp10 ribu akan cukup untuk membuat makanan bergizi karena tidak dikurangi oleh biaya transportasi dan pengolahan katering. Justru, jika dikerjakan secara swasembada masyarakat maka ekonomi lokal akan hidup, para ibu-ibunya juga akan guyub karena bisa bersama-sama memasak untuk anak-anak mereka.
Oleh karena itu, My Esti berharap ada perbaikan mekanisme dari penyaluran makan bergizi gratis. Agar pelaksanaan program unggulan presiden Prabowo Subianto ini bisa tepat sasaran.
Baca: Ganjar Pranowo Pertanyakan Hasil Penghitungan Cepat Sementara
"Kita menyetujui, sangat mendukung MBG ini. Tetapi harus diperbaiki mekanismenya, skala prioritasnya, dan infrastrukturnya harus siap. Supaya perekonomian menjadi target Pak Prabowo bahwa ini akan membangun perekonomian ditingkat bawah itu terjadi," kata Esti.
"Karena kalau itu ditingkat bawah ini luar biasa efeknya. Misalnya dimasak di Posyandu-Posyandu atau kelurahan, sayuran dari penduduk di situ, masuk di situ, lauk pauk beli disekitarnya masuk di situ, petani kena, peternak kena. Kalau setiap hari kan pasti kemudian sangat banyak dibutuhkan. Kemudian ibu-ibunya yang semula pada ngerumpi kumpul misalnya yah, misalnya, ini bisa menjadi masak di situ. Rasanya, kualitasnya akan lebih oke," lanjut anak buah Megawati Soekarnoputri ini.
"Jadi saya berharap, terus untuk makan bergizi gratis, tetapi kita cari mekanisme terbaik dengan infrastruktur sudah siap, dan betul-betul untuk meningkatkan gizi anak-anak sekaligus kalau prioritas berikutnya perekonomian masyakarat," pungkas My Esti.