Jakarta, Gesuri.id - Tim Komisi X DPR RI kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/12).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi pendidikan di wilayah tersebut, terutama terkait minimnya sarana dan prasarana sekolah.
Rombongan yang dipimpin oleh My Esti Wijayati ini disambut oleh Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba dan Asisten II Sekda Pemprov NTT Rita Wuisan di Bandara Eltari Kupang. Mereka kemudian mengunjungi beberapa sekolah, di antaranya SMP Negeri 7 Kupang Tengah, SMP Negeri 2 Kupang Timur, SMP Negeri 1 Amabi Oefeto, dan SMK Negeri 1 Amabi Oefeto.
Baca: Ganjar Tegaskan Petani Harus Sejahtera Jika Ingin Hapus Kartu Tani
My Esti cukup terkejut melihat kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan dan tidak layak untuk proses belajar mengajar.
"Tolong yah rekan-rekan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang lihat langsung kondisi sekolah ini, bisa segera ditindaklanjuti," pinta My Esti Wijayati kepada mitra kerja Kemendikdasmen yang ikut serta dalam kunker ini.
Dia sangat berharap dapat dibangun sekolah-sekolah yang baik dan layak untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Ia berjanji akan menyampaikan kepada Menteri Pendidikan Dasar Menengah untuk mendapatkan perhatian.
"Pemerintah dilakukan pembangunan lebih baik, agar anak-anak lebih nyaman dan aman dalam proses belajar mengajar," kata My Esti Wijayati sambil menyerahkan plakat Komisi X DPR RI kepada Kepsek SMPN 7 Kupang Tengah Sidik Atasoge.
Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Tan, anggota Komisi X DPR RI, menyumbangkan uang pribadi sebesar Rp10 juta kepada kepala sekolah untuk mendukung perbaikan sarana prasarana.
“Semoga ini menjadi stimulus untuk pembangunan di sekolah ini,” ujarnya.
Kunjungan berlanjut ke SMP Negeri 2 Kupang Timur. Kepala sekolah, Florince Lumba, melaporkan bahwa tujuh ruang kelas mengalami kerusakan berat, dan perpustakaan sekolah membutuhkan penambahan buku pelajaran.
Baca: Ganjar Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Pramono-Rano
“Saat ini, kami memiliki keterbatasan jumlah buku pelajaran sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh siswa. Kami juga membutuhkan sarana olahraga,” jelas Florince.
My Esti Wijayati memberikan apresiasi atas prestasi sekolah ini meskipun menghadapi keterbatasan. Namun, ia menegaskan pentingnya memberikan fasilitas yang nyaman untuk mendukung pembelajaran.
“Diperlukan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.