Yogyakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi agar dilakukan memodifikasi pembelajaran.
Langkah tersebut perlu ditempuh untuk mengejar ketertinggalan ditengah pelaksanaan pembelajaran online. Dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jadi angin segar untuk masa depan pendidikan di Indonesia meski belum 100 %.
“Waktu Covid-19 itu kan kemudian ada istilah kurikulum darurat. Kurikulum tersebut dilaksanakan karena kondisi darurat akibat pandemi. Sehingga tidak mungkin materi yang berikan seperti semula,” ujar Anggota Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti disela penyerahan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2021 di Srandakan Bantul, Selasa (19/10).
Baca: Akselerasi PTM Terbatas dan Dorong Vaksinasi Bagi Pelajar
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengungkapkan, modifikasi pembelajaran yang dimaksud ialah mendorong agar memanfaatkan teknologi untuk menopang sistem pembelajaran online.
"Misalnya Ketik belajar di rumah ada panduan -panduan yang diberikan. Termasuk materi yang mungkin sudah terstruktur atau sudah ada di dalam file-file yang kemudian bisa dibuka di YouTube,” ujarnya.
Tetapi Kemendikbud tentunya harus memperhatikan secara kewilayahan. Khususnya daerah yang memang secara teknologi belum bisa tersedia infrastrukturnya dengan baik. Sehingga ketertinggalan tersebut bisa disiasati dengan sistem belajar yang inovatif dengan memanfaatkan teknologi.
Baca: Puan Ingatkan Jangan Paksakan Gelar PTM Jika Belum Siap
Selain itu mesti ada tambahan-tambahan materi yang bisa didapatkan siswa.
“Januari mendatang harusnya sudah ada modifikasi sistem pembelajaran. Bagaimana sistem pembelajaran tersebut bisa lebih menguatkan anak-anak. Termasuk dalam pembentukan karakter, karena hal itu saat ini menjadi sulit karena PTM yang masih terbatas,” ujarnya.
“Meski belajar online di rumah, orangtua tetap mengawasi putra-putrinya.” tandasnya.