Jakarta, Gesuri.id - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Trenggalek, Novita Hardini menyoroti investor yang gencar menanamkan modal di Kota Alen-Alen.
Ia mewanti-wanti supaya investasi di Trenggalek tidak kebablasan dan merusak lingkungan.
Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029
“Satu kekhawatiran bagi saya, jika semakin banyak gedung dibuat dan semakin banyak ekosistem ekonomi baru dilaksanakan ini mengancam iklim kita dan secara halus merupakan bentuk penjajahan yang dilakukan baik oleh bangsa kita sendiri maupun juga dari negara lain,” ujar Novita.
Menurut Novita, investasi itu penting, tapi jangan sampai merusak lingkungan Trenggalek. Sebab, kondisi masyarakat Trenggalek saling berkesinambungan dengan lingkungan tempat tinggalnya.
"Jadi ekonomi penting tapi tolong jangan sampai membunuh. Alam butuh hidup, masyarakat butuh makan, tempat di mana kita tinggal butuh dirawat dengan baik,” ucapnya.
Ke depannya, Novita berharap upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dalam memadukan kebutuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan bisa menjadi contoh bagi kabupaten lainnya.
“Bisa menjadi teladan bagi kabupaten-kabupaten lain yang ada di Indonesia. Kita tahu bahwa hari ini pola ekonomi baru banyak sekali masyarakat yang ingin mendapatkan investor, tidak hanya investor dari lokal tapi juga investor dari global,” terang Novita.
Gencarnya investasi itu dilihat berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek. Dalam dua tahun terakhir, capaian investasi di Trenggalek mengalami peningkatan.
Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
Pada tahun 2022, DPMPTSP Trenggalek mencatat capaian investasi mencapai Rp361 miliar. Kemudian, capaian investasi itu meningkat menjadi Rp542 miliar pada tahun 2023.
“Target capaian investasi untuk tahun 2024 adalah Rp 542 miliar,” ucap Edi Santoso, Kepala DPMPTSP Trenggalek.