Makassar, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp 240 miliar lebih di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu (23/2)
Hadir pada kesempatan itu Dirut Pelindo IV Farid Padang, Kepala Balai Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Sulsel, Walikota Makassar, dan pejabat terkait termasuk eksportir.
Menurut Nurdin Abdullah ekspor dan keberlanjutan produksi komoditi pertanian untuk mengisi pasar ekspor akan terjamin jika semua pemangku kebijakan bersatu, samakan visi untuk satu tujuan kesejahteraan rakyat.
"Hanya satu yang diminta pelaku ekspor. Petani dan unsur terkait. Permudah perizinan," tegas Nurdin Abdullah.
Pemprov Sulsel akan terus mendorong terciptanya iklim berusaha yang bagus. Semua urusan perizinan dipermudah.
"Jadi tidak ada alasan lagi kita untuk tidak terus meningkatkan ekspor kita. Kedepan kita harus bersaing dengan negara-negara penghasil yang sama. Oleh karena itu hari ini kita mulai dengan komuditas yang ada ini," ungkap Nurdin Abdullah.
Ekspor tersebut merupakan upaya yang dilakukan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan seluruh OPD kabupaten/kota se-Sulsel.
"Upaya dari Kementrian yang terus memberikan support kepada seluruh petani-petani, pada Pemda baik Provinsi maupun kabupaten kota, ini bersatu padu," lanjutnya.
Untuk Indonesia bagian timur, jelas Bupati Bantaeng periode 2008-2018 ini pintu gerbang ekspor sudah ada di Sulsel.
"Ini yang menjadi sebuah niat yang mulia dari pemerintah bahwa kita tidak hanya melakukan impor tetapi kita juga menjadi negera eksportir, itu yang harus kita garis bawahi," pungkasnya.
Jumlah keseluruhan nilai ekspor pada bulan Februari 2019 ini mencapai Rp 241,73 miliar, dengan jumlah komoditi lima kontainer.
Kakao Podwer tujuan Amerika Serikat diekspor PT. Mars Symbioscience Indonesia, Kacang Mede tujuan Amerika Serikat di ekspor PT. Cimextra Mayora, Cengkeh atau Ladah Putih tujuan Vietnam, diekspor PT. Olam Indonesia, Karnel Sawit tujuan Malaysia dieskpor PT. Jas Mulia dan Kakao Biji tujuan Malaysia diekspor PT. Olam Indonesia.
Sedangkan untuk ekspor pada bulan selanjutnya ditargetkan sekitar 1000 ton hasil pertanian khusus dari 24 kabupaten kota se-Sulsel.