Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono menerangkan, saat ini, produksi gabah atau padi sedang turun.
Wajar jika Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengerek naik Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.
"Jadi faktanya produksi gabah atau padi di Indonesia itu kan turun, karena berbagai macam faktor. Yang pertama terkait dengan kelangkaan pupuk atau petani yang kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi," kata Ono saat dihubungi inilah.com di Jakarta, Kamis (2/5).
BaCa: Mahfud MD: Ganjar Orang Baik, Tak Pernah Cuek Kepadanya
Faktor kedua, lanjut Ono, dampak anomali cuaca El Nino di musim tanam pertama, menyebabkan banjir di berbagai wilayah, seperti Brebes, Indramayu, Cirebon, dan Tegal
"Yang pada akhirnya dua faktor itu (menyebabkan) produksi gabah turun sehingga mau tidak mau supply and demand-nya, juga kan tidak seimbang sehingga bagaimanapun juga ya harga beras itu ya pasti tidak akan pernah bisa turun dengan kondisi seperti ini," ujarnya.
Apakah keputusan Bapanas menaikkan HET menguntungkan petani? Ono menyebut, bisa saja petani diuntungkan karena kebijakan itu. Namun, keuntungannya mereka tidak ada apa-apanya ketimbang masalah yang harus dihadapi petani.
"Misalnya pupuk yang harus mereka beli, karena jika mereka mendapatkan pupuk subsidi maka biayanya hanya sepertiga. Jadi, dua per tiganya mereka gunakan untuk membeli pupuk nonsubsidi yang jauh lebih mahal," kata dia.
"Nah masih terkait biaya produksi lainnya, sehingga untungnya juga bisa diperhitungkan, setelah mereka mengeluarkan biaya tambahan untuk pupuk nonsubsidi dan biaya-biaya lainnya," sambungnya.
BaCa: Tim Ganjar Batal Hadirkan Kapolda Sebagai Saksi di Sidang MK
Kata Ono, fenomena ini, tentu saja, membuat masyarakat tani semakin resah. Apalagi jika harga beras semakin melambung.
"Beras ini kan juga menjadi salah satu indikator terjadinya peningkatan jumlah angka kemiskinan, karena kan beras ini juga menjadi kebutuhan yang utama sehingga pada saat beras itu naik pasti angka kemiskinan juga akan bertambah," tegasnya.
Menurutnya, relaksasi HET beras yang dilakukan Bapanas saat ini, memang sudah harus dilakukan. "Nah ujung-ujungnya nanti pasti pemerintah akan melakukan normalisasi atau stabilisasi harga beras, itu pasti akan menggunakan beras impor yang saat ini misalnya baru untuk cadangan beras pemerintah (CBP)," kata Ono.